Angin berembus menusuk kulit di malam hari, namun seorang gadis berusia 16 tahun tetap tenang duduk di kursi kayu yang terletak di bawah pohon rindang. Tubuhnya sedari tadi mengigil menandakan ia kedinginan. Surainya terus bergoyang tak beraturan ketika angin berembus. Dua jam sudah ia menunggu seseorang namun yang di tunggu belum juga menampakkan dirinya.
"Kamu bohong," lirih gadis itu. Cairan bening mulai terkumpul di pelupuk matanya.
"Aku ngak akan bisa bohongin kamu Ra." gadis bernama Anara itu lantas menoleh ketika mendengar suara seseorang yang sedari tadi ia tunggu.
"Tapi kamu jahat Ja," ungkap Anara, bibirnya mengerucut ketika lelaki yang sedari tadi ia tunggu dengan jahil mengacak surainya.
"Maafin aku Ra, tadi aku harus ke rumah dulu," ucap Raja dengan rasa bersalah.
"Ngak papa, tapi kamu mau ngomong apa Ja? Kayaknya serius," tanya Anara dengan kerutan di keningnya.
Raja termenung. Apakah ia bisa melepaskan Anara? Siapa yang akan menjaga gadis ini nantinya?
"Ja!" panggil Anara sembari memegang lengan Raja.
"Maaf Ra, aku tau ini berat tapi aku ngak bisa bantah orang tua ku," perkataan Raja semakin membuat Anara penasaran.
"Aku harus ke London besok Ra,"
Deg.
"K-kamu serius Ja?" tanya Anara terbata, hatinya sesak mendengarnya. Akankah ia siap menunggu Raja?
"Maafin aku Ra, tapi aku janji akan kembali," ungkap Raja sembari menggenggam tangan mungil Anara yang dingin.
"Mau bagaimanapun aku harus ikhlas Ja," lirih Anara menatap manik mata Raja sendu.
"Tunggu aku kembali ya Ra," pinta Raja.
"Pasti," balas Anara seraya menampilkan senyumannya yang penuh arti.
Apakah mungkin ia sanggup? Apa mungkin Raja akan menepati janjinya? Semuanya kembali kepada takdir.
---//---
Welcome my story
ini karya pertama Author semoga ada yang terhibur. Terimakasih telah menyempatkan untuk membaca karya Author, sebelumnya Author juga mempunyai karya di aplikasi Wattpad bagi yang berkenan silahkan mampir ke lapak aku di Wattpad Lista15_
Enjoy guys jangan lupa berikan dukungan.
see you next time:)