Chereads / Aina / Chapter 9 - Bab 9

Chapter 9 - Bab 9

Jefran dan keempat temannya sedang berada di atap sekolah. Mereka kabur dari jam pelajaran matematika. Tak berapa lama bel istirahat berbunyi membuat Jefran terjaga dari tidur siangnya.

"Loe, Rangga sama Samuel," Tunjuk Jefran pada keduanya.

"Gue ada tugas buat kalian,cari cewek namanya Aina Septa, " perintah Jefran.

"Dia anak kelas berapa? IPA apa IPS ?" Pertanyaan bodoh. Jefran memandang garang ke arah keduanya. Kenapa dia punya teman yang otaknya kurang pintar semua.

"Kalo gue tahu, ngapain gue suruh cari!!" Rangga dan Samuel segera bergegas pergi sebelum leader mereka ngamuk. Mereka memang berteman ,tapi kadang Jefran berlaku semena-mena menyuruh seenaknya menganggap mereka anak buah tapi tak apa-apa selama Jefran masih mau mentraktir mereka.

"Aina Septa?" Dion bergumam lirih sambil main game di dalam ponsel.

"Ngapain,emang loe kenal?" tanya Jefran penasaran. Dia tak yakin kalau Dion tahu siapa gadis itu.

"Kayak pernah denger itu nama." jawab Dion dengan gayanya yang kemayu tapi seketika ia ingat sesuatu. "Owh... gue inget Aina Septa itu pemenang lomba karya ilmiah tahun kemaren."

Jefran mengerutkan dahi tak percaya."Serius loe?"

"Iya gue aja ikut seleksi tapi karya ilmiah gue gak diterima," ucap Dion dengan dengan muka dibuat-buat sedih.

Kali ini Jefran tambah tidak percaya."Ck...ck...ck....gak percaya gue kalo loe bisa bikin karya ilmiah."

"Gue sendiri aja gak percaya tapi emang gue bikin kok walau belum seleksi aja gue dah diusir dari lomba." Kasihan Dion walau pikirannya kurang warras tapi dia termasuk teman Jefran yang otaknya encer dan melambai." Iya kan Mike, gue bikin karya ilmiah? ".

"Hmm, gue lupa yang loe bikin karya ilmiah apa adonan kue," jawab Mike acuh tak acuh. Ia malah sibuk membalas chat dari beberapa perempuan.

"Loe bikin karya ilmiah apaan? Soal transgender? Gender loe sendiri aja belum jelas Yon." tanya Jefran yang semakin meragukan, yah Dion memang sedikit pintar tapi untuk membuat sebuah karya ilmiah gak mungkin.

Dion mencebik kesal soal kelaminnya yang diragukan lagi. Dion memang lunglai, anunya masih berdiri kalo liat cewek seksi, berdiri kaburr!!

"Bukan! Gue bikin karya ilmiah soal kondom." Dasar Dion si otak gesrek pantes aja karya ilmiahnya ditolak mentah- mentah, untung dia tidak ditendang keluar dari sekolah.

Jefran melongo tidak percaya pria berbando ini memang kurang 1 derajat." Loe bikin karya ilmiah gituh, gegar otak loe?"

"Fix, Dion Mahendra emang kesusupan anak jin dari gua slarong", ucap mike sambil melempar kulit kacang ke arah Dion .

"Eh sst....sst....sst," desis Dion sambil menenpelkan jari telunjuknya pada Jefran dan Mike bergantian.

'' Najis, singkirin tangan loe!!"

"Denger dulu dong, kalian kan sering pake kondom?". Dion mulai mengamati Jefran dan Mike secara bergantian, membaca ekspresi mereka." Jangan pura-pura sok polos deh, kalian tahu kondom itu terbuat dari apa?" Keduanya bingung ditanya seperti itu apalagi Mike, ia sering menggunakan tapi tidak tahu benda apa itu terbuat dari apa.

"Pada gak tahu kan?? Kondom itu dari latex tapi dicampur sama protein sejenis susu." Jefran dan Mike saling melirik kesal." Kenapa ya di Indonesia gak ada pabrik kondom padahal Indonesia termasuk penghasil karet terbanyak. Latex itu bahan dasarnya karet."

"Eh mummi ayam, loe kira-kira dong pabrik kondom di indonesia, loe mau dibakar hidup-hidup sama MUI?" Dion hanya mencibir dengan komat kamit dan menjulurkan lidah.

"Loe pasti jijay kalau tahu kondom awalnya itu terbuat dari usus babi."

"Jangan loe bikin perut gue mules deh yon!!" Mike tak bisa membayangkan kalau ia sering memakai usus babi, ia langsung ingin muntah.

"Makanya setia sama satu pasangan aja Mike, suatu saat kondom yang loe pake bocor. Tahu rasa loe!!" Mike mendelik, Ia melirik Dion sebal sedang Dion kini melihat ke arah Jefran. Ia meraba lutut laki-laki itu sampai ke paha.

"Gue patahin tangan loe Yon, kalau loe berani grepe-grepe gue." Ancaman Jefran yang tak main-main itu membuat Dion menjauhkan tangannya yang lancang.

"Maaf, yang masih perjaka emang sensi!!"

"Tapi gue punya ide bagus juga , gimana kalau karya ilmiah loe, loe kasih aja sama bokapnya Jefran. Siapa tahu loe bakal dimodalin buat bikin pabrik kondom kan lumayan juga kalo sukses, Jefran bisa jadi CEO nya." Jefran melotot mendengar ide gila Mike ingin rasanya dia ingin mencekik sepupunya itu.

"Good idea kapan-kapan anterin gue ya ke kantor om loe itu." Kali ini Mike mati-matian menahan tawa. Jefran kesal setengah mati, Ia lalu menggulung dasi dion memutari leher Dion sendiri.

"Sebelum loe ketemu bokap gue, gue gantung loe duluan." Jefran menarik dasi Dion dengan sangat kencang

"Ampun Jef! Nanti gue mokat gimana?"

"Biar divisum sekalian mayat loe, biar pada tahu kelamin loe laki apa perempuan?" ucap Jefran yang masih mencekik dion.

Tak berapa lama Samuel dan Rangga datang, menghentikan perkelahian mereka.

"Gimana HASILNYA?" tanya Jefran

"Aina septa kelas 12 IPA 1, teman sebangku Angel." Jefran tampak marah namun bukan marah kepada orang di depannya tapi pada Angel ,bisa-bisanya Angelย  menipunya bilang kalau Maya itu rumahnya jauh di kampung.

"Terus posisi tuh cewek dimana?" Kali ini Samuel menarik nafas dalam-dalam.

"Posisinya gak dijangkau sama radar kita, dia ada tempat yang paling angker disekolah ini, Perpustakaan". Mike bergidik ngeri, tempat itu banyak buku yang akan membuat mata Mike jadi pedas.

'' Kita ke sana!! "

"Loe seriusan mau kesana Jef?". Jefran melangkah pergi diikuti teman-temannya. Mike memandang bingung apa istimewanya gadis bernama Aina Septa itu sampai Jefran rela menginjakkan kakinya ke situ, perpus seolah tempat ladang ranjau bagi Mike dan juga Jefran.

๐Ÿ‰๐Ÿ‰๐Ÿ‰๐Ÿ‰๐Ÿ‰๐Ÿ‰๐Ÿ‰๐Ÿ‰๐Ÿ‰