Dulu, setiap kali Michael pulang kerja dan harus melewati jalan ini, dia selalu merasa kesepian dan dingin. Tapi tidak dengan hari ini. Dia merasakan detak jantung perempuan itu di dadanya, beberapa helai rambut yang menggelitik rahangnya.
Punggungnya terasa berat dan hangat.
Sampai kapan pun, Michael tidak akan membiarkan Gabby menghilang darinya lagi. Kalau misalnya dia sampai kehilangan perempuan itu, seluruh dunianya dapat dipastikan akan hancur berkeping-keping.
Michael menoleh secara perlahan dan melihat wajah Gabby yang terlihat tidur dengan nyenyak. Dia tersenyum tipis saat melihat bibir perempuan itu yang sedikit bengkak, terbuka sedikit.
Michael mengalihkan pandangannya, membenarkan posisi Gabby di tangannya, dan kembali berjalan.
--
"Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Silahkan coba beberapa saat lagi…"