Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Gemuruh badai menjalar

Nam_via
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.4k
Views
Synopsis
Allegra, Seorang pemuda yang mendapat julukan "manusia berdarah dingin" dari semesta, bertemu dengan Melodi, gadis yang memiliki kemiripan dengan dirinya, yakni: Sama-sama minim Empati. Mereka memutuskan untuk bekerja sama dalam melakukan aksinya dengan mengatasnamakan "keadilan".

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 01

kira kira apa yang anda akan lakukan jika tiba-tiba saja kita di terjang oleh ribuan bayang bayangan masa lampau yang dapat membuat dirimu kembali membenci semesta?

***

Malam ini. Jarum jam mengarah ke angka 10. Tibalah lelaki itu dengan membawa gemuruh hujan serta atmosfer dingin mematikan. Senyumannya, mampu membuat manusia lainnya bergidik setelah melihatnya.

Lelaki itu menggunakan jubah berwarna hitam, menutupi kulit putihnya. Bibir tipisnya jarang kali digunakan untuk berbincang-bincang dengan manusia lainnya. Mata indahnya, berfungsi bak seekor elang yang kerap digunakan untuk menangkap mangsa. Begitu jernih

Aku butuh korban baru —batin lelaki itu kerap mengatakan hal yang sama. Sambil menatap kearah rumah bernuansa putih dan di tempati oleh dua orang remaja yang sudah tertidur.

Hanya dalam hitungan ke, lelaki itu sudah berhasil merancang berbagai rencana licik untuk membobol rumah korbannya. Semesta memberi panggilan khusus terhadap lelaki itu, yaitu: "Pembunuh berdarah dingin"

Lelaki itu sama sekali tidak mengenal rasa bersalah, rasa cinta, empati, namun ia ber IQ tinggi, dan cenderung suka memanipulasi. Meski begitu, lelaki itu kurang teliti dalam menerapkan aksi-aksinya, dan begitu mudah menarik perhatian wanita dikarenakan paras tampannya. Lelaki itu bernama..  "Allegra"

Secara perlahan, ia mulai memasuki rumah itu. Allegra memang tidak mempunyai benda tajam apapun. Hanya membawa benda tumpul serta otak cerdiknya yang merencanakan rencana matang itu.

Di dalam rumah, terlihat jelas seorang wanita—pemilik rumah, yang tengah menikmati tayangan dari televisi jadulnya di dalam ruang tengah. Wanita itu berambut pirang terurai panjang. Allegra bahkan hampir terpesona dengan mata nan indah menawan. 

Akan tetapi, kecantikan wanita itu belum cukup untuk mengurung niat keji Allegra. Allegra masih menunggu wanita itu sadar akan keberadaannya tepat di belakang pintu kamar Wanita itu. Pandangan Allegra masih tertuju kepada arloji di tangan kanannya. Hingga..

"Aku tau kamu mau membunuhku.. " bisik wanita itu. Kini, wanita itu mendekati wajah Allegra. Ia sedikit tersenyum.

Lalu, wanita itu memeluk tubuh Allegra sampai Allegra mulai kehabisan nafasnya dan lupa untuk memukul kepala Wanita itu menggunakan benda tumpul yang berada di lengannya.

Lantaran berusaha melepaskan pelukan dari wanita itu sebelum ia kehabisan nafasnya.

Dengan sigap wanita itu segera merebut tongkat milik Allegra, dan membenturkan kearah kepala Allegra.

***

"Kau cukup ceroboh. Kau pikir, kau bisa membunuh aku begitu saja? Hahaha"

Kedua bola mata Allegra baru saja terbuka dan terkejut melihat tubuhnya yang telah diikat tali di sebuah kursi besi yang sangat berat.

"PUAS? " suara wanita itu  menggema di telinga Allegra. Allegra menatap was-was langit langit ruangan bernuansa putih tersebut.

Klotak

Suara sepatu hak tinggi menghampiri keberadaan telinganya.

"Mau bekerja sama denganku? Namaku Melodi. " Bisik wanita itu.

*jangan lupa berikan Like serta komentar untuk menunjukan dukungan kalian atas karya-karya saya