Chereads / 12 Stars for The Moon / Chapter 46 - Need a Life

Chapter 46 - Need a Life

Tatapan tajam emel pada eros mulai melembut dan langsung memeluk eros untuk meminta maaf karena tak paham akan situasinya. Tapi dia tak pernah menyangka akan mendengar kabar buruk seperti ini sampai eros melepas pelukan nya dan menatap matanya tajam. Kata kata yang sudah eros siapkan tadi apakah bisa keluar dari bibirnya dengan baik atau itu hanya akan menjadi sebuah ucapan dalam hati. Eros tau ini gila tapi hanya ini yang bisa mereka lakukan karena tak ada kabar soal perjanjian dengan para angel. Tapi eros juga tak bisa mengulur waktu terus karena hari mulai malam dan seharusnya mereka sudah berada di asrama sekarang tapi untung saja caesar sudah ijin pada kepala sekolah karena arsen yang pingsan. Dan kepala sekolah menyetujuinya dan akan datang besok karena dia sibuk hari ini. Ivan menggeleng keras saat eros akan mengatakan hal itu. Hal yang menjadi satu satunya cara supaya arsen bisa sadar kembali.

"Aku mohon jangan gegabah ros" ucap ivan berharap eros mau mendengarkannya

"Lalu bagaimana dengan arsen" sahut eros merasa emosi karena tak tau harus berbuat apa

"Apa yang kalian sembunyikan dari kami" ucap emel menatap ivan yang terus menggeleng saat eros akan mengatakan nya

"Eros, katakan cepat" ucap emel menarik tangan eros yang di genggam oleh ivan erat

"Ada apa ini" ucap dilna menatap para guardian yang diam karena kedatangan dilna yang di ikuti ana

"Caesar apa yang terjadi" tanya dilna menatap caesar yang terkejut

"Katanya arsen akan mati besok" ucapan eden menatap malas karena harus terus bertele tele seperti sekarang

Dilna dan ana terkejut akan perkataan eden yang begitu mudah bahkan eros dan ivan saja perlu keberanian tinggi untuk mengatakan hal itu. Dilna dan ana yang mendengar hal itu langsung mempertanyakan pada caesar yang mengangguk sampai eros melihat dilna yang menatapnya tajam. Dilna dan ana tau jika hal ini pasti eros yang mengatakannya karena cuma eros yang bisa melihat masa depan atau masa lalu seseorang. Dan pasti eros masih menyembunyikan sesuatu terlihat jelas ivan yang terus menahannya untuk tidak mengatakan apa pun soal arsen. Ana yang melihat hal itu langsung menarik ivan untuk mengatakan apa yang dia dan eros tau tapi ivan terus menggeleng karena tak mau membuat semuanya salah paham. Sungguh bodoh jika mereka mengatakannya dengan mudah tanpa memikirkan perasaan orang lain. Mereka tetaplah manusia yang tau bahwa ada saatnya mereka tak mengatakan apa yang mengganggu pikiran mereka. Tapi eros benar benar tak bisa menunggu sampai dia mengatakan dengan jelas bahwa ada satu cara bisa menyelamatkan arsen tepat waktu.

"Mau kalian anggap aku bodoh atau gila terserah tapi nyawa harus di bayar nyawa" ucap eros langsung pergi dengan cepat menggunakan elemen petir miliknya untuk menenangkan diri

Ivan yang melihat dan mendengar mendefinisikan sikap eros yang kadang tak bisa di ajak kerja sama jika menyangkut para guardian karena sikap zodiak pisces yang baik pada orang yang sudah dekat kadang membuat beberapa orang tak sanggup. Dan eros melakukannya kali ini, seharusnya dia diam dan menutupi semua itu tapi kalau begitu ivan sama saja mau kalau arsen mati. Bukan itu yang dia mau tapi tak mau ada orang yang salah paham dan lihatlah sekarang dilna dan ana yang mengguncang tubuhnya meminta penjelasan secara rinci. Bahkan leon kembali mengejar eros yang kabur entah kemana kalau begini hanya dia yang akan sengsara bukan. Dengan pasrah ivan ditarik menuju ruang kumpul yang sudah penuh dengan para guardian terdahulu dan sekarang yang duduk dengan tenang. Ivan hanya bisa pasrah untuk sekarang dan dia akan memukul eros dengan kuat jika dia bertemu dengannya nanti.

"Jadi jelaskan secara rinci dan jelas pada kami van. Kalau tidak kau akan aku gantung diatas atap istana ini" ucapan ana membuat ivan menatap ngeri melihat atap istana ini yang berujung sampai puncak terakhir membuatnya tak bisa membayangkan jika dia sampai di gantung disana

"Oke oke aku kalah, tapi aku akan mengatakan atas apa yang aku lihat dari penglihatan eros bukan karena aku ingin" ucap ivan memperingati mereka jika yang dikatakan hanya sebuah penglihatan eros bukan keinginannya

"Ada dua cara sebenarnya tapi karena kaum angel belum datang kesini eros menyerah untuk cara pertama dan cara kedua yang akan di pilih eros tapi eros tak tau harus bagaimana karena ini berhubungan dengan nyawa" jelas ivan menatap dilna dan ana yang diam dan mendengarkan dengan baik

"Lalu? Apa maksud eros nyawa di bayar dengan nyawa"

Nah ini yang tak bisa ivan jelaskan dengan mudah bagaimana bisa dia mengatakan bahwa arsen butuh seseorang yang bersedia menyerahkan nyawanya dengan percuma. Memang nya nyawa itu hal yang kecil apa, nyawa itu lebih dari sebuah hadiah dari tuhan yang memberikan kehidupan. Tapi nyawa itu adalah segalanya bagi semua orang dan tidak ada seorang pun yang mau menyerahkan nyawanya dengan gampang. Tapi eros juga sudah tidak sabar karena fajar sudah hampir tiba. Kadang ivan bingung kenapa mereka selalu begadang di saat genting begini. Lihatlah ada beberapa guardian yang tertidur karena kelelahan. Ivan mengusap wajahnya yang terlihat kusut karena menahan kantuk sampai dia melihat eros datang dengan leon yang menariknya. Manik eros sudah kembali normal dan terlihat lebih tenang sekarang sampai leon terkejut karena banyak yang tidur kecuali para guardian terdahulu yang terbiasa begadang.

"Ros, kau jelaskan sana ini juga salahmu tau" kesal ivan karena sejak tadi dia diam tanpa menjawab pertanyaan ana dan dilna

"Kenapa aku, kan kau juga tau" sahut eros memilih masuk ke kamar arsen yang di ikuti oleh leon

Ana dan dilna kembali menatap ivan yang tertawa kecil karena tak berhasil kabur dari situasi ini. Dia benar benar akan memukul eros sampai pingsan setelah semua ini selesai dan dia akan membuat eros minta maaf dengan benar pada dirinya. Dengan pasrah ivan menatap manik ana dan dilna, menarik nafas dalam sebelum dia mengatakan hal yang pasti akan membuat semua orang diam.

"Seseorang yang mau menyerap energi jahat di tubuh arsen dan memberikan energi baiknya untuk arsen dan rela mati untuk arsen yang di butuhkan arsen sekarang" dan benar saja ucapan ivan membuat mata para guardian terdahulu dan guardian sekarang yang masih bangun langsung membulat sempurna bahkan dilna dan ana juga ikut terkejut akan itu

"Kita butuh nyawa seseorang untuk arsen"