Ivan melihat jelas bagaimana pintu itu terbuka dan menampilkan seseorang yang mirip dirinya tengah tersenyum padanya. Tercium aroma melati yang kuat membuat ivan langsung melangkah masuk menghampiri dirinya yang lain itu. Dia memang tak terlalu khawatir karena dia sendiri tak pernah merasa takut kecuali kehilangan ayahnya. Karena semenjak ibunya meninggal dia hanya hidup dengan ayahnya yang sangat dia sayangi itu. Sudah berulang kali dia merasakan ketakutan yang sama.