Setiap kali Kinanti dan suami datang ke kantor ku untuk mengajak aku berbisnis, maka aku tidak akan ragu untuk menjawab yes. Aku bahagia jika ada wanita yang aku kagumi di samping aku setiap hari. Aku hanya bisa berbisnis bersamanya dan tidak tahu akan kah kami menyatu menjadi sepasang suami istri pada suatu saat nanti. Hidup ini seperti sebuah misteri yang tidak bisa aku jawab. Aku mencoba memberikan yang terbaik pada setiap langkah ku walaupun aku tidak tahu akan bagaimana sikap Kinanti dengan aku ketika getar getar cinta selalu menerpa kalbuku. Aku merasakan aroma cinta seperti anak remaja di usia 25 tahun. Andai saja Tuhan bisa memberikan angin cinta ku ini ke hati Kinanti.
Teman bisnis adalah Posisi terbaik yang bisa aku dapatkan. Kinanti adalah wanita yang cerdas, walaupun secara fisik , dia adalah wanita yang gembrot. Aku sering gemas dengan penampilan fisik nya yang gembrot namun tetap seksi menurut aku. Hasrat hatiku tetap membara dan mendambakan bahwa suatu saat, dia akan menjadi bidadari dalam hidupku. Sebagai partner bisnis, Kinanti sangat handal dalam berbinis walaupun tidak mampu mengerjakan hal-hal yang detail. Kinanti bukan wanita yang suka berdandan, dan bagiku, hal itu bukanlah sebuah problem. Kinanti memberikan kesempatan kepada aku untuk bisa becanda dan merasakan manisnya kehidupan. Hambatan kami dalam berbisnis bukan lah hal yang sedikit. Terkadang aku sering malas juga untuk melanjutkan bisnis dengan Kinanti karena waktuku juga sangat terkuras dengan pekerjaan ku sendiri dan juga dengan keluargaku. Kinanti menjadi sering tidak bisa bertemu denganku, tapi aku selalu saja kurang peka dengan hal tersebut. Padahal, aku sangat menginginkan untuk bertemu dengan Kinanti, hanya saja waktunya tidak pernah mudah. Urusan Pribadi aku masih terlalu banyak. Itulah yang terjadi .