Kemana harus ku berlari,
Angin malam tak dapat ku ajak berbicara.
Gesekan kaki menjadi saksi
Bahwa hati ini merindu sang ilahi.
Harus kutanya pada siapa?
Kemana hatiku harus beristirahat
Dari luka, kecewa, dan air mata.
Suara merdu itu tak ada lagi
Nyanyian itu selalu kurindu
Tapi itu dulu, sebelum bunga mawar jatuh
Terombang ambing dan terbawa hujan
Menuju lautan seorang diri.
Kata siapa aku begitu bahagia
Kata siapa aku selalu bisa mendapatkan
Cinta, dan kasih sayang yang akan pudar.
Harus kutanya pada siapa?
Jika bukan malam yang bisu ini
Tanpa suara nyata, tapi dapat dirasa.
Selalu ada kata maaf diakhir cerita.
(Koriaa Muf)