Charlotte dan Viansco langsung menuju ke pusat kota. Dengan sangat berhati-hati agar tidak diketahui masyarakat lain. Setelah sudah sampai di pusat kota. Tugas Charlotte saat ini hanya bersembunyi. Dan Viansco, mengamati orang-orang di pusat kota. Tujuan mereka ke pusat kota adalah. Agar bisa mendapat tumpangan dari orang yang sudah dijanjikan oleh Viansco. Jadi, Viansco sudah mempunyai kenalan untuk membawa Charlotte ke desa Charlotte dahulu. Untuk, ke rumah Charlotte dan menetap disana beberapa hari. Sampai, berita Charlotte meninggal mereda. Ahkirnya, kenalan Viansco datang juga. Viansco langsung menghampiri Charlotte dan berkata kalau sudah keretanya sudah ada. Charlotte memakai penutup matanya dan jubah. Lalu, masuk ke kereta kuda tersebut. Viansco bilang ia akan memantau berita Charlotte meninggal sampai mereda. Tapi, saat Charlotte masuk ke kereta tersebut. Tangan Charlotte langsung di rantai. Dan Viansco berkata bahwa diperjalan akan banyak kendala. Jadi, Charlotte tidak boleh keluar dari kereta dalam kondisi apapun. Jadi, biarkan orang itu yang melindungi Charlotte. Memang, di dalam kota persedian itu banyak senjata. Tapi, bukannya aneh kalau Charlotte percaya dengan orang baru ia temukan. Dan mengaku adalah kembaran Chrofretta. Dan kereta kudanya pun berjalan. Charlotte tetap memikirkan keturunan keluarga Duke. Sampai di perjalanan, ia tidak sengaja tertidur. Saat Charlotte bangun, ia sedang berada disebuah gunung. Seingatnya, saat Ratu menjempunya tak ada gunung dalam perjalanan. Tiba-tiba saja, Charlotte ingat. Karna, tradisi keluarga Duke adalah. Tidak boleh mempunyai anak kembar, atau salah satunya akan dibunuh. Charlotte terkejut dan tahu bahwa Viansco bukan lah kembaran Chrofretta. Chrofretta juga, tidak pernah mengatakan bahwa ia mempunyai kembaran. Charlotte langsung teriak dan membrontak. Tapi, Charlotte menyerah karna rantai itu sangat kuat dan Charlotte tak bisa melawan.
.
.
.
.
.
.
.
.
Charlotte dibawa ke suatu tempat, yang pastinya bukan didesannya. Yaitu, di sebuah kastil di gunung yang memiliki tanda gerbangnya. Yaitu, mawar hitam dan ranting daun keemasan dengan diatas mawarnya ada mahkota. Tanda yang berada di gerbang kastil itu yang membuat pandangan Charlotte menuju kepada tanda itu. Orang yang tadi, melepas topi dan jaketnya. Ternyata, ia adalah tuan muda dari kastil tersebut. Ia bernama, Izekaelsa Froequeld. Tangan Charlotte yang tadinya hanya di rantai. Menjadi di borgol oleh Izekaelsa. Lalu ditarik dan dimasukan ke suatu tempat di kastil itu. Karna berada di puncak gunung, suhunya sangatlah dingin. Yang membuat Charlotte terkejut, kamar yang Charlotte tempati. Sangatlah bagus dan sama dengan kamarnya di istana. Tangan Charlotte masih saja diborgol. Izekaelsa masuk kedalam kamar Charlotte dan membuka borgol tersebut. Setelah dibuka, Charlotte ingin memukul wajah Izekaelsa. Tapi, tangannya sudah ditahan oleh Izekaelsa. Sama-sama orang yang dingin. Wajah mereka saja sangatlah ganas.
"Hm?" Ucap Izekaelsa dengan wajah yang datar.
"Untuk apa kau menculik diriku?" Tanya Charlotte.
"Oh, hanya disuruh saja" Jawab Izekaelsa.
"Disuruh siapa?" Tanya Charlotte.
"Tak bisa ku katakan" Jawab Izekaelsa.
"HA?! VIANSCO?!" Tanya Charlotte.
"Siapa Viansco?" Tanya Izekaelsa.
"Ya-ya orang yang tadi sebelum kau menculikku" Jawab Charlotte.
"Hmm, Vi-viansco? lucu dia adalah jendral muda dari kerajaan utara" Ucap Izekaelsa.