Chereads / The lost power / Chapter 9 - they are very funny

Chapter 9 - they are very funny

"Anda langsung kearah kanan saja nona" seru maid yang paling tinggi diantara mereka.

"ah- baiklah terimakasih" ujarku.

"Hehe ini sudah tugas kami" maid yang paling kecil membalas nya, "bisa kah kalian memperkenalkan diri?" Ujarku yang berhenti di tengah lorong.

"Namaku poly, aku ditugaskan untuk menjaga anda dan paling kuat diantara maid yang lain!" Jawabnya lugas dan dia adalah orang paling tinggi diantara mereka (termasuk dengan tinggi badanku).

"baiklah kamu menarik."

"Wah aku dipuji" sepertinya selain sifatnya yang ceria, sepertinya dia memiliki sisi yang dingin.

"saya olive, yang ditugaskan untuk mengatur jadwal anda" lanjutnya.

"Heh? Seperti assisten ya" dia menatapku dengan wajah bingung. "Ya bisa dibilang asisten itu orang yang menyiapkan jadwal setiap harinya, lalu menyiapkan apapun yang saya butuhkan."

"Iya nona benar, tugas saya seperti itu" wah dia cukup tegas rupanya.

"Kalau saya Sera dan saya hanya disuruh untuk mengatur desain pakaian dan makanan anda" seru Sera pelan.

"jika aku masih lama disini, tugas mu akan banyak lho Sera" ujarku tapi dia hanya memberikan tatapan semangat.

"Itu sudah kewajiban saya dan saya juga tertarik jika mempelajari desain pakaian anda kemarin (di ruang sidang kerajaan)" haha aku suka desainer pakaian.

"aku suka semangat mu!" Ujarku.

"Perkenalkan saya febi yang akan mengurus persenjataan anda dan kebutuhan militer lainnya" wow! Aku bisa belajar banyak darinya.

"Baiklah poly, olive, sera dan febi. Salam kenal ya dan mohon bantuannya" aku yakin mereka orang baik, dari aura mereka tidak terpancar aura gelap sama sekali.

"Lalu kalau boleh tau kenapa kalian ingin menjadi maid ku?" Tanyaku, "tolong jawab dengan jujur ya" tambahku lagi.

Mereka saling tatap dan menunduk, "biar saya yang mewakili mereka semua nona, sebenarnya tidak ada alasannya tapi kami memilih anda karena dulu Anda pernah menolong kami! Apa anda lupa?" Sejak kapan aku menolong mereka.

"Begini saja, aku selesaikan urusanku dengan raja. Lalu kita lanjutkan obrolan ini" aku penasaran kapan aku menolong mereka.

"tapi kita tidak ada waktu untuk bicara nona, tugas anda akan susah sebentar lagi" seru oliv.

"Kalau hari ini sibuk, berarti nanti malam kalian tidur saja dikamar ku. Aku butuh teman bicara agar tidak mimpi buruk lagi, dan jangan menolak ya karena ini perintah lho!" Aku memang bermain posisi dari tadi, bukannya aku sombong atau apa tapi mereka akan menolak jika aku tidak memintanya dengan tegas.

"Dengan senang hati nona fia" aku melanjutkan langkah kakiku menuju ruangan raja.

"Oh ya! kalau kita hanya berlima, jangan panggil aku nona ya! Panggil saja fia.

Karena aku yakin kalian lebih tua dariku" ya sebenarnya ini hanya dugaan saja sih.

"Kami dengan anda memang beda setahun tapi tidak sopan jika itu kami lakukan" sekarang poly yang berbicara, "ini memang bukan perintah, tapi permintaan kecil kepada kalian. Apa kalian bisa mengabulkannya?" Aku menoleh pada mereka tapi sepertinya ada hal besar yang mereka sembunyikan.

"Baiklah kami akan melakukannya fia" seru Sera, "ya setidaknya ketika kita tidak berada pada lingkungan formal kan" febi menambahi. Aku hanya tersenyum dan olive menuntunku pada sebuah ruangan dengan aura yang sangat kuat.

"ruangan ini hanya bisa dibuka oleh beberapa orang yang hanya diijinkan raja untuk masuk, sudah banyak yang mencoba menerobosnya tapi gagal karena sihir yang diciptakan khusus dan murni" jelas febi.

Aku tidak yakin jika belum pernah ada orang yang berusaha menerobosnya karena ketika kucoba sihir ini tidak sekuat yang dibicarakan febi dan aku bisa membukanya atau memang raja sendiri yang sengaja melemahkan sihirnya? Aku bisa membuat alibi ku benar jika berinteraksi dengannya nanti.

"Kalian bisa masuk?" Raja itu bingung, "maaf tapi entah kenapa Matra pintu itu melemah, sepertinya anda harus mengganti mantra sihir agar tidak bisa ditembus" ujarku. "Jadi benar ucapan mu tan hars! Ada orang yang mencoba menerobos ruanganku" hm siapa orang disebelah raja? Dia terlihat dekat dengan sang raja.

"Sebaiknya kita bicarakan ini nanti tuan."

"Terus terang saja, kalau saya yakin kamu adalah bagian dari keluarga kerajaan ini-" aku mememotong ucapannya.

"Maaf sebelumnya tapi bagaimana anda bisa tau saya bagian dari keluarga kerajaan? Jangan bilang anda hanya mengandalkan nama marga" ujarku.

"Astaga aku bahkan sudah lupa kapan terakhir kali kau menyanggah ucapan ku" dia tertawa, "saya serius! Karena aku merasa-" tiba - tiba aura ruangan ini menjadi berat.

"Saya juga serius fia, alasannya adalah kekuatanmu itu sama dengan kami dan jika kau masih tidak percaya maka begini saja.

Ikutlah lomba antar kerajaan, memang saat ini ada beberapa kerajaan yang tidak bisa mengirimkan generasi terakhirnya karena ada beberapa kendala.

Tapi jika kau bisa memenangkan kontes itu maka kau boleh kembali."

Jika benar begitu maka aku akan melakukan seperti yang dia mau.

"Baiklah memangnya kapan lomba itu diselenggarakan?" Sepetinya dia tau kalau aku akan mengikutinya, "besok adalah lombanya dan waktu mu untuk mempersiapkannya hanya sehari saja" memangnya lomba macam apa sih! Aneh sekali.

"Saya siap kapanpun lomba itu diselenggarakan, dan bahkan jika hari ini pun saya akan berangkat!" Aku segera kembali dan melihat jadwalku untuk latihan.

"Baiklah putri, kita mulai dari lomba fisik dulu ya!" Seru olive, "bentar oliv, nona fia harus ganti baju dan sarapan dulu" sera memberikan saran yang bagus.

"Kalau begitu saya akan menyiapkan tempat latihannya putri" febi segera pergi entah kemana, "baiklah" sial! Aku masih bingung dengan struktur bangunan ini.

Drone milikku masih belum selesai mengamati kerajaan ini, sebenarnya berapa luas dari kerajaan ini sih? Padahal waktu malam hari kerajaan ini terlihat seperti tempat pengadilan saja.

Tapi luas juga kalau dipikir - pikir lagi. "Nona latihan kali ini anda akan melawan putri Rose atau poly jika putri rose sibuk" wah berat juga ya, "baiklah aku akan melakukannya" ujarku dan segera menuju arena.

"Nona sebelumnya saya minta maaf, tapi ada yang ingin saya tanyakan" Bisik Sera, "tanya saja" balasku sambil tersenyum.

"Semenjak kedatangan anda kesini, sifat anda berubah total! Biasanya anda itu pribadi yang kurang ramah, dengan tatapan tajam dan selalu memerintah seenaknya." .

Sepertinya aku sejahat itu ya, "hei jaga ucapanmu sera" seri olive.

Aku menghela napas, "tidak apa olive, lanjutkan saja ucapan mu Sera" aku menyuruhnya karena aku sendiri tidak tahu sifat lama ku disini.

"Yang jelas nona, anda sudah berubah! Sekarang baik dan rendah hati bak putri sesungguhnya di dalam cerita dongeng." Ujarnya dengan penuh semangat, "ini dunia nyata Sera, semua orang bisa berubah dalam sehari" Semuanya mendengarkan ku dengan sesakma.

"Di masa depan, aku sebenarnya juga pembunuh berdarah dingin! Tapi aku melupakan semua itu karena tidak semua hal harus diselesaikan dengan kekerasan.

Tapi pengecualian untuk orang - orang yang memegang tidak bisa diajak diskusi, sebaiknya kalian memakai kekerasan pada orang seperti itu agar tidak dipandang remeh."

(Di arena)

"Ayo kita latihan fia! Bagaimana kalau kau coba melawan maid ku?" Ujar kak rose, "baiklah ayo kita mulai" aku bersemangat sekarang.

"tie up!" Arena ini langsung dipenuhi dengan akar tanaman entah darimana. "Wind shiled!" Aku harus langsung memukul titik lemahnya, karena aku belum sarapan jadi tenaga ku harus dihemat.

"Roots hybrida!" Aku segera menghindar dari akar itu karena jika aku terkena akarnya sekali saja maka aku akan terikat.

"Kau sampai kapan akan bertahan? Serang dia fia!" seru kak rose, "apa benar rumor yang tersebar itu putri? Kalau nona fia melemah" cih! Kalau saja aku sarapan dulu, ini tidak akan terjadi.

"Wind slash!" Aku mencoba memotong semua akarnya tapi ketika serangan ku sudah hampir mengenainya tiba - tiba akar itu berubah wujud.

"Anjir! Curang banget" celetukku yang sudah berada diatas lingkaran akar, bentuknya menonjol keatas seakan menunjukkan bahwa itu tameng tapi jika dilihat secara keseluruhan akarnya sudah menutupi arenanya.

"clairvoyant" Tameng akar ini setinggi tiga meter dan tebal setiap lapisan adalah satu meter, ada tiga lapisan yang harus aku hancurkan.

Tapi akar ini anehnya akar ini masih bisa menyerangku, "keluarlah! Aku tidak mau menyakitimu, ketika aku menyerang akar ini kamu kesakitan kan?" Ujarku.

"Dan alasan aku bertahan dari tadi bukan karena aku lemah tapi aku tahu semua akar ini adalah bagian dari tubuhnya" aku baru mengetahui nya ketika melihat dengan kekuatan clairvoyant.

Awalnya aku kira tubuhnya ada ditengah tameng ini tapi ketika pandanganku bisa menembus akarnya aku malah terkejut dengan pemandangan yang ku lihat, tubuhnya berubah menjadi tameng yang besar ini.

"Lawan saja dia fia, katanya dia ingin tahu kemampuan mu sampai mana" yang benar saja, jika aku membakar akar ini maka tubuhnya juga terbakar.

"Hentikan pertarungan ini kak! Dia bisa mati" aku mencoba membujuk nya,"kau saja belum melukainya, lalu kenapa kau harus khawatir?" Cih! Orang yang ku ajak bicara ini iblis.

FYI Padahal alifia juga begitu dulu.

"Author diem lah!" Marah nih ceritanya, "haha serah gue dongg" kabur.

"Baiklah jangan salahkan aku jika dia kenapa - napa, white fire strom!" Aku menciptakan badai api dengan cepat dan melahap habis akar yang ada di arena, lalu menyisakan maid kak rose yang tergeletak ditengah arena.

"Ayo kita pergi" aku mengajak maidku dan segera menjauh dari arena itu, "kekuatan kakak seram sekali" seru Sera.

"Itu belum apa - apa Sera, tapi maid kakak akan mengalami kelumpuhan sementara jika ia tidak diberi pertolongan intensif selama enam jam kedepan."

"Kemungkinan besar healer itu susah di temukan kecuali dia sudah berpengalaman" ujarku, "ratu sebentar lagi akan kembali, mungkin dia yang akan mengobati maid putri rose" seru poly.

Tiba - tiba aku menabrak seseorang didepanku, lalu semua maid ku langsung menunduk dan berkata sebuah kalimat yang membuatku sedikit panik.

"Ratu Selena" hormat semua orang kecuali aku yang masih terdiam dipelukannya, aku sudah mencoba melepaskan pelukan ini tapi orang ini malah memelukku dengan erat.

"Kakak dari mana saja" seru anak seumuran adikku dimasa depan, "eh?" Kalimat bodoh yang bisa aku ucapkan ketika diposisi seperti ini.

"Kamu Alifia yang dikabarkan ditemukan diperbatasan kerajaan ini kan?' ujar ratu dan aku mengangguk, "seperti nya kamu putri yang kami cari selama ini."

Apa maksudnya? Putri yang hilang? Aneh ceritanya seperti dongeng saja.

"Maaf saya sendiri tidak ingat apapun, sepertinya anda salah orang" entah kenapa kalimat yang aku ucapkan seperti menyakiti hatinya, itu bisa dilihat secara jelas dari mimik wajahnya.

"Salah orang? Apa kau lupa bagaimana kau dibesarkan di kerajaan ini sebagai seorang putri bangsawan!" Sial! Aku benar - benar tidak ingat apapun, "mama maid ku terluka parah akibat serangan fia, tolong dia karena semua tabib istana sudah tidak bisa menolongnya" seru kak rose tiba - tiba.

Mereka semua pergi mengikuti kak rose, tapi anak seumuran adikku ini tetap didepan ku. "Jika aku ingat sesuatu maka aku mungkin akan memanggilmu mama" gumamku, "kak?" Serunya pelan.

"Hai adik kecil! Siapa namamu?" Ujarku, "ternyata ramalan itu benar, kakak dan semua teman kakak tidak ingat apapun."

Dia terlihat sedih lalu memeluk erat tubuhku, "meskipun kakak melupakan semuanya setidaknya coba ingat - ingat aku dong!" Di- dia menangis?

"Baiklah aku akan coba mengingat mu, tapi pertama - tama lepaskan dulu pelukkan mu dan bernapas lah perlahan - lahan."

"Sekarang coba katakan siapa namamu?"

"Kaila Sherly Sifabella Edzard" namanya panjang juga ya.

"Okei sekarang aku akan memanggilmu Sherly / Ila yaa" ujarku dan ia mengangguk semangat, "olive apakah sekarang sudah jadwalku makan? Aku rasa kita sudah lewat jam makan lho" perutku sudah tidak bisa ditolerir sekarang.

"Ma- maaf nona, saya melewatkan jam makan anda" hm sudah ku duga, "kalau begitu kita akan makan di hamparan rumput sana saja ya" aku ingin sekali merasakan hamparan rumput disini.

"Baiklah nona! Makanannya akan segera saya siapkan" mereka berempat bergegas pergi.

"Aku boleh bertanya sesuatu Sherly?" Tanyaku untuk memecahkan suasana, "tentu saja kak" dia baik sekali. "Apakah ibu dari ratu masih hidup?" Dia memberiku raut wajah bingung, "maksud kakak Oma?" Ujarnya.

"Kak Oma masih hidup kok dan Oma sendiri yang menjaga kakak dimasa depan, tapi entah kenapa Oma kembali tanpa membawa kakak" berarti ada anggota keluarga yang tau hal ini tapi siapa? Oyabun sama~ sendiri tak pernah cerita apapun.

"Lalu dimana dia sekarang?" Tanyaku, "keberadaan Oma tidak bisa dipastikan kak karena dia bukan tipe ratu yang menetap di istana" ya seperti Oma pada umumnya.

"Ini makanannya nona~" waw ini banyak sekali, pas dengan keadaan perutku yang sudah meminta jatah sekarang.

Kami semua terlibat perbincangan kecil dan aku masih bingung dengan keadaan disni, jika benar orang yang disebelah ku ini adikku dan keluarga ku ada disni maka sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa semuanya tampak normal.

Aku masih belum menemukan titik terang disini tapi ada kemungkinan besok ada beberapa peserta yang tau kejadian apa yang menimpa masa ini sampai aku mempunyai dua keluarga sekaligus.