Tak banyak yang aku mengerti tentang kenyataan yang mereka bicarakan, walau begitu aku masih mengingat kata perkata yang keluar dari mulut mereka.
Mulai dari diva yang bilang bahwa aku bukan anak dari orangtua kandungku dan Oma yang menghilang tiba - tiba, Kak Rei berubah dan Kak Ashes pun sama.
Sekarang aku sendirian dengan penerangan api unggun dan overthinking yang berlebihan, semua nya tampak sia - sia bagiku saat ini, andai adikku Sara sering mengunjungi ku tapi apa daya dia kan sibuk.
"Astaga aku bosan sekali! Tapi sebenarnya ini dimana ya? Tadi pagi ketika diva, bila, Ajeng dan aku sepertinya terteleportasi ditempat yang tidak jauh dari sini" gumam ku.
"diam ditempat!" Tiba - tiba ada beberapa prajurit datang.
"Kalian siapa?" Ujarku yang sedikit terkejut dengan kedatangan mereka.
"Kami pasukan dari kerajaan wings air heaven.
Anda memasuki wilayah kami tanpa ijin, jadi ikut kami untuk mengahadap Baginda raja sekarang!" Ujarnya dengan nada yang sedikit meninggi.
"Kerajaan? Yang benar saja! Aku kira aku sering ketempat lahan kosong yang ada dimasa depan.
dan wajar saja jika musuh yang aku hadapi selalu berpakaian aneh" batinku.
"Halo nona? Ayo ikut kami dulu jika anda memang bukan penyusup, karena kalau anda rakyat biasa yang tersesat nanti akan dikembalikan" aku mengangguk dan memilih untuk ikut, "apa saya boleh bertanya beberapa pertanyaan?" Ujarku.
"Simpan pertanyaan anda nona, karena nanti anda boleh bertanya apapun pada Baginda raja jika diperkenankan" hm orang disini serius sekali.
-ditempat lain
"Kok gak ada orang sih? Harusnya fia ada disini" seru rayn, "kan udah gue bilang jangan buru - buru, kali aja fia gak disini tadi" diva mulai lelah dengan sifat rayn.
"Haduh kemana lagi dia ini, ayo kita cari lagi" rayn kembali khawatir, "kita pulang saja brayn, aku yakin fia baik - baik saja sekarang.
Terlebih lagi bukannya aku tidak mau mencari, tapi jika terlalu lama disini akan membuat perpecahan waktu antar dimensi dan bisa saja kita tidak kembali lagi" diva membujuk rayn karena kekuatannya akan segera habis.
"Sorry ya, gue tiba - tiba dateng trus minta tolong aneh kayak gini, sebenernya gue cuma gak mau fia kenapa - napa" rayn sangat sedih sekarang, "setelah kembali kau harus tenangkan pikiranmu, karena aku yakin fia akan kembali dengan cepat" diva mencoba meyakinkan.
"Sebentar diva, jika dia belum kembali sampai lusa depan, maka aku boleh kan minta tolong kepadamu untuk membawaku kemari."
"Kita tunggu saja oke? Kalau memang dia belum kembali besok maka adakan saja rapat osis antar sekolah.
undang ketua osis Bila dan Ajeng lalu kita akan kesini tapi aku butuh seseorang yang bisa teleportasi untuk mengimbangi kekuatanku, apa kau ada?" Diva juga khawatir tapi dia tidak bisa berbuat banyak.
"Tentu saja ada dan kau tak perlu khawatir, karena kita akan berangkat kesini besok!" Rayn bersemangat.
"Baiklah ayo kita kembali" Diva membuka portalnya dan rayn mengikutinya, mereka kembali dengan tangan kosong dan berharap fia dapat kembali dengan cepat.
-back to fia
"Rasi bintang disini sama persis seperti di kota ku, apa jangan - jangan kota ku itu dulunya bekas kerajaan ini.
Wow! Aku harus menulis letak dan posisi nya agar aku bisa meninggalkan emas untuk dijual dimasa depan ha-ha" rip pikiran serakah aing.
Kami sudah sampai dikerajaan yang besar ini, gilaa! Ini kerajaan dua kali lebih besar dari tempatku tinggal, aku diam - diam melepaskan kamera kecil yang ku beri nama drone midge.
Kamera ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang tapi jika kau punya Indra mata yang sensitif mungkin akan terlihat jelas.
Sebelum memasuki ruangan kerajaan aku melihat tanaman bunga tapi aku tidak bisa memastikan itu tanaman apa karena warnanya menyatu dengan kegelapan.
"maaf menggangu waktu anda Baginda, saya membawa orang asing yang masuk ke daerah perbatasan kerajaan ini."
"Entah kenapa sepertinya anggota kerajaan ikut berkumpul di ruangan yang bisa aku simpulkan ini tempat sidang."
"Pertama - tama siapa namamu anak kecil?" Aku langsung kaget ketika ia bicara, karena suaranya hampir senada dengan suara papa.
"Hei kau ditanya, cepat jawab!" Seru prajurit itu, "eh maaf, nama saya Alifia Chelsea Edzard-" belum selesai ucapanku dipotong oleh seseorang yang duduk didekat raja.
"Berani sekali kau menyebut marga keluarga kerajaan!" Heh? Yang benar saja.
"Aku tidak tau jika itu marga kerajaan ini, dan aku memang bukan dari tempat ini!" Aku membela diriku, "jaga mulutmu nona, dia Mentri disini" bisik prajurit itu.
"Tunggu Mentri, biarkan dia bicara tempat dia berasal" ujar sang raja, "tapi Baginda, sudah banyak orang yang mengaku sebagai tuan putri Alifia dan anda tau itu kan?" Mentri itu membuat alasan.
"Dead knife!" Seorang wanita menyerang ku dengan pisau yang melaju cepat tapi aku tau itu bukan pisau biasa, "wind Shield! Take it back" aku mengembalikan serangan itu dengan cepat dan ia terluka.
"Tangkap wanita itu! Penjarakan dia karena sudah berani menyerang putri Rose."
kepalaku sedikit pusing setelah mendengar kalimat itu, rasanya aku sedikit mengingat tentang orang yang dipanggil putri rose itu tapi hanya sekilas dan buram.
"cih! Mentri itu malah membuatku harus melawan seluruh prajurit kerajaan ini!."
"Aku yakin kau tidak sepenuhnya terluka kan? " ujarku yang masih sibuk mengurus pasukan ini.
"hentikan! Jangan ada keributan di ruangan ini. kau jangan mengambil peran ku Mentri, disini aku yang mengambil keputusan bukan dirimu!" Pasukan itu segera berbaris rapi dan menggotong pasukan yang pingsan ku hajar.
"Mungkin kau berasal dari keluarga lain dengan marga yang sama dengan keluarga kerajaan ini, lantas dimana tempat tinggal mu?" Nadanya lembut sekali bak raja yang memiliki kharisma yang tinggi.
"maaf saya harus kembali, tapi yang jelas saya bukan dari masa ini" aku teleport tapi seperti terhalang sebuah kekuatan yang lumayan kuat.
"Usaha bagus untuk lari, tapi tidak untuk saat ini karena kau harus memberitahu informasi tentang dirimu dulu" seru wanita yang menyerang ku tadi, "saya lahir di Jepang, dan marga keluarga papa saya adalah edzard" ujarku.
"Sial! Jika terlalu lama disini aku pasti dimarahi Leona, terlebih lagi orang tua nana bakal memarahiku" pikirku, "baiklah, kamu bisa tinggal untuk malam ini dikerajaan ini, karena keputusan akan saya berikan besok." Titahnya tapi aku tetap menyanggahnya, "kumohon mengertilah! Saya harus kembali sekarang" aku memohon.
"Bawa dia ke kamar" seru raja itu, "untuk saat ini kalian semua boleh kembali ke tempat istirahat masing - masing." Ujarnya dan semua mengikuti perintahnya.
"Apa anda benar nona fia? Yang saya tau nona fia dulu ceria dan sering sekali membuat atmosfer kerajaan ini terasa nyaman, tapi semenjak nona fia pergi.
Kerajaan ini terasa aneh, tidak ada canda tawa dan bahkan yang tersisa hanya kehampaan." Ujarnya yang masih menuntun ku menuju kamar, "memangnya apa yang terjadi? Dan kalau kau tanya aku nona fia atau bukan! Aku tidak tau, lagi pula aku hanya orang yang tersesat dan tak sengaja berada Disini" setidaknya aku memberi jawaban pasti.
"Saya yakin anda tidak akan kembali secepat itu, karena ada berita kalau setiap kerajaan harus mengirim penerus generasi muda untuk diuji siapa yang paling kuat" ujarnya.
"Memangnya sepenting itu?" Dia mengangguk, "sebenarnya alasan aku harus kembali itu sedikit menyebalkan! Keluarga ku sendiri tidak akan khawatir jika aku menghilang, tapi ada satu keluarga temanku yang akan sangat khawatir jika aku tidak kembali." Sial! Aku harus bisa kembali dengan cepat.
"Sebaiknya anda mengikuti apa yang diperintahkan raja selanjutnya karena bisa saja anda dibuat tidak kembali lagi" aku menatapnya dan baru sadar jika dia tampan.
"Kau bukan prajurit kan?" Dia langsung kaku dan menatapku bingung, "kenapa kau memakai zirah?" Aku tidak tau berapa lama lorong ini mengantarkan ku ke kamar, yang jelas aku tertarik untuk mengetahui siapa orang ini.
"Saya pangeran William Kate Middleton Edzard" aku heran kenapa namanya panjang sekali, "kenapa?" Tanyanya. "Ah- aku hanya bingung saja kenapa nama mu panjang sekali kak!" Aku mengucapkan kalimat spontan ketika bertemu orang yang lebih tua.
"Haha, aku sendiri tidak tau lho! Kadang aku berpikir kalau aku seharusnya dinamai Wiliam saja agar orang yang baru mengenalku tidak kesulitan" gurau nya, "aku mengingat nya kok! Tak perlu khawatir hehe, oh ya! Sebenarnya kamar ini memang jauh atau terletak terpisah dengan bagian tengah kerajaan?" Tanyaku.
"Kamar tidur keluarga kerajaan terletak di sayap kanan kerajaan ini, dan untuk sayap kiri itu untuk kamar tidur tamu penting kerajaan dan kamar Mentri dan penasihat disana juga" jelasnya, "ohh pantas saja..
Untuk kedepannya semoga fia yang kalian cari kembali ya! Mungkin aku akan tetap mengikuti lomba yang dikatakan raja jika besok dia menyuruh ku, lalu setelah acara itu aku akan kembali dan terimakasih sudah baik kepadaku."
Suasana sedikit canggung, "ku harap kau bisa kembali lagi suatu hari nanti ya! Aku janji jika kau kembali nanti keluarga kita akan lebih baik dari keluarga mu dimasa depan!" Aku sedikit terkejut tapi aku mencoba memasang wajah biasa saja.
"Baiklah kita sudah sampai di kamarmu, selamat tidur fia!" Dia mengelus kepalaku dan entah kenapa rasanya seperti aku merindukan hal ini, "jika ada apa - apa kamu bisa berteriak atau memanggil siapapun oke!" Aku hanya mengangguk dan ia bergegas pergi.
Setelah dia pergi, aku mencoba melihat kamar yang disediakan untukku. "Sepertinya aku familiar dengan dekorasinya, apa ini kamar ku? Tapi kenapa bisa" aku masi terpaku pada dekorasi kamar yang berwarna biru dan ada beberapa coretan gravity yang mana memang aku suka membentuk gambar absurd yang selalu ku gambar di tembok.
*Tok tok
"Apa aku boleh masuk?" Suara ini.. bukannya orang yang menyerang ku tadi? "Tentu saja boleh!" Aku membuka pintu dan sekarang terlihat jelas paras cantiknya.
Rambut panjang bergelombang, dengan warna hitam yang menyatu dengan warna matanya yaitu coklat muda. Yang mana akan terlihat jelas jika terkena cahaya dan itu adalah ciri - ciri yang sama sepertiku.
"Apa kau baik - baik saja?" Ujarnya yang membuyarkan lamunan ku, "tentu saja kau boleh masuk" aku segera membiarkannya masuk dan ia duduk di sebelahku saat ini.
"Maaf kalau tiba - tiba tadi aku menyerangmu ya!" Ucapnya, "tidak apa, toh kakak justru yang terluka kan? Jadi maafkan aku" balasku.
"Perkenalkan nama saya Rosalinda larts edzard, sebenarnya tujuan ku kesini hanya ingin memastikan apa benar kau Alifia, karena akhir - akhir ini banyak orang yang mengaku sebagai dirinya" aku yakin dia pasti curiga padaku dari awal, "tidak ada keuntungan apapun yang akan aku dapatkan disini, terlebih lagi aku hanya ingin tau sebenarnya aku terjebak dimasa apa.
Karena memang aku sedikit risih jika harus terus diteleport ketempat yang aneh, entah untuk melawan orang - orang aneh dan semacamnya." Aku merasa orang ini cocok untuk kujadikan tempat curhatku disini, "jadi kenapa kau bisa disini tadi? Dan siapa yang kau lawan" dia memberikan ekspresi khawatir.
"Entahlah aku rasa dia memiliki kekuatan sihir yang kuat! Dan aku bertemu dengan teman ku Shila. Aku harus menyelamatkan temanku tapi orang itu pergi tanpa jejak, sampai akhirnya aku bertemu dengan prajurit kerajaan ini." Jelasku, "jika kau tahu fakta bahwa sebenarnya kau dari masa ini, apa kau masih ingin kembali ketempat mu?" Pertanyaan aneh itu terlontar dari mulutnya.
"Aku mungkin akan kembali ketempat yang seharusnya, tapi untuk saat ini aku rasa ini masih tempat yang asing. Apalagi nama marga kita kebetulan sama! Ini jelas aneh dan pasti ada yang salah." Sekarang dia mengeluarkan aura yang menyeramkan, "maksudmu salah? Aku yakin sekarang kau itu fia! Sadarlah dan ingat lagi siapa dirimu itu" bentaknya.
"Aku memang alifia! Tapi bukan berarti aku orang yang kalian cari, lagi pula aku kesini hanya untuk memastikan saja dan setelah raja itu memberiku kesepakatan untuk pergi maka aku akan pergi" aku heran, kenapa mereka bersih keras untuk menyuruhku menetap.
"Apa kau akan menetap jika oma datang besok?" Aku menatapnya tajam, "jangan bercanda ya! Aku tidak tahu kau siapa tapi yang benar saja, apa kau pembunuh Oma?" Aku sudah memegang katana ditangan kananku yang siap untuk memenggal kepalanya. "Aku bertanya saja, jika oma besok datang apa kau mau menetap disini?" Dia mengulangi perkataan nya lagi, "diam! Jika oma ada disini kenapa dia tidak menemui aku" sial! Jangan terpancing fi, mungkin saja dia hanya membuatmu menetap.
Aku menghilangkan katanaku sekarang, "aku akan pulang! Jika aku tidak bisa pulang maka aku yakin leona akan membunuhku jika bertemu nanti" aku segera beranjak ke kasur. "Ingatlah siapa dirimu fia, kau itu wind princess atau biasanya dipanggil dengan copy cat! Dan kau akan segera mendapatkan ingatanmu" dia keluar dari kamar setelah menyelesaikan kalimatnya, sial! Kenapa ini jadi rumit sekali.
Aku mencoba untuk tidur malam ini, hati ku lelah dan begitu pun pikiranku yang sudah tidak mau berpikir hal apapun sekarang.
"Bunuh dia!" Suara itu berasal dari seseorang yang mengejarku dibelakang dengan semua gerombolannya, "dia keturunan the imitator! Orang yang akan membawa kesialan selanjutnya!" Apa maksudnya kesialan? Akh! Itu tidak penting sekarang, aku harus lari.
"Copycat! Mati lahh" tiba - tiba ada orang dibalik pohon yang mencoba menusukkan pisaunya tepat kearah jantungku, aku langsung terbangun dan melihat kearah jendela untuk memastikan ini jam berapa.
"Aku yakin sekarang masih subuh, astaga apa maksud dari mimpi itu sebenarnya? Sial! Untung aku sempat menghindar dari pisaunya. Sepertinya aku terlalu memikirkan ucapan kak rose, huft! Sebaiknya aku abaikan saja."
Aku keluar menuju taman yang semalam, ternyata disana ada seseorang yang hendak menyirami tanaman dengan kekuatannya tapi sepertinya dia kelelahan.
"Ada apa pak?" Ujarku, "ah- tangan saya cedera tapi masih bisa mengerjakan tugas saya kok" jelas sekali ada luka sayatan yang dalam yang bisa dilihat oleh semua orang. "Coba saya sembuhkan ya pak" aku mencoba kekuatan ku yang mana ini baru ku curi dari beberapa tabib istana ini tadi.
"Ini keren sekali! Aku bisa meniru dan mempercepat penyembuhan nya" batinku, "terimakasih ya, tangan saya terasa lebih baik sekarang" ujarnya. "Astaga ini sudah telat! Maaf saya harus menyiram tanaman ini dengan cepat sebelum putri rose datang" tambahnya.
"Anda tidak perlu melakukannya pak, biar saya saja" aku menawarkan bantuan, "maaf tapi putri alifia tidak perlu melakukan ini" aku bingung dengan ucapannya. "Baiklah kalau begitu, tapi ini perintah lho! Masa anda menolaknya" aku yakin meskipun rasa sakitnya hilang, tapi dia sekarang pasti kelelahan. "Maaf nona" akhirnya dia menyerah, "rain!" Aku membuat hujan yang mana ini membasahi semua taman disini tapi tidak dengan ku dan tukang kebun ini karena aku membuat perisai pelindung agar tidak basah.
Ternyata tidak lama kak rose benar datang dengan rombongan maid dibelakangnya, sontak dia memberi tanda yang mana ternyata itu adalah sinyal untuk menghentikan hujanya. "Ini kamu yang melakukan fia?" Tanyanya, "iya kak" kalimat spontan yang aku ucapkan.
Dia langsung memelukku, entah kenapa aku nyaman dan membalas pelukannya. "Jangan pergi lagi fia, aku sekarang sudah kuat! Dan bisa melindungi mu" hah? Melindungi dari siapa.
"Ah- maaf! Kedatanganku kesini untuk memberitahu mu kalau raja memanggil mu dan sekarang kamu akan ditemani maid kemanapun kamu pergi" sial! Ini sama saja seperti kehidupan ku dijepang. "Aku rasa tak perlu sampai mengikuti ku kemana saja" aku sedikit protes, "maid akan mengikutimu jika kamu berada dalam teritorial kerajaan dan kamu bebas ketika sudah dikamar" astaga ini lebih menyeramkan dari pada dimasa depan.
"Tapi-" dia langsung menyambar kalimat yang baru kulontarkan, "tidak ada alasan untuk menolak! Karena ini sudah peraturan disini" aku hanya memberikan tatapan malas.
"Baiklah! Setidaknya sampai aku kembali" aku segera pergi dan benar saja ada beberapa maid yang mengikuti ku, dan sekarang aku kehilangan arah ketika hendak ke ruangan raja.
-halo para pembaca-
saya sebagai penulis cerita ini mengucapkan terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita yang baru saya buat, banyak kalimat yang harus dibenahi dan penekanan karakter juga.
sekali lagi terimakasih sudah membaca cerita saya, dan happy 10k pembaca!! saya tidak menyangka akan dapat pembaca sebanyak ini hehe. jangan lupa vote dan beri komentar yaa~ terimakasih.