Di sebuah rumah mewah yang berada di pertengahan kota hidup seorang anak laki-laki berumur 10 tahun bernama Aaric Genova Baldomero, ia hanya tinggal sendiri di dalam rumah tersebut ditemani para pembantu yang berada di rumahnya. Ayahnya merupakan seorang pengusaha besar di kotanya dan ibunya merupakan seorang model yang setiap hari harus berpindah-pindah negara untuk melakukan sesi pemotretan.
Di umurnya yang baru menginjak 10 tahun seharusnya ia mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya seperti anak-anak pada umumnya tetapi tidak berlaku untuk anak ini. Orang tuanya terlalu memikirkan pekerjaannya sehingga lupa bahwa salah satu harta berharga mereka merasa kesepian di rumahnya yang sangat besar ini.
°°°
Suatu saat dirumahnya kedatangan seorang pembantu baru karna salah satu pembantu dirumahnya berhenti kerja jadi orang tuanya memutuskan untuk mencari seorang pembantu baru. Pembantu tersebut merupakan wanita berumur 40 tahun dan dia mempunyai seorang anak berumur 12 tahun berjenis kelamin wanita.
Anak dari pembantu tersebut sering datang ke tempat ibunya berkerja untuk sekedar membantu seperti cuci piring dan menyapu halaman rumah. Suatu saat Aaric merasa bosan belajar di dalam kamar dan dia memutuskan untuk belajar di taman belakang rumahnya saat itu juga anak dari pembantu baru tersebut sedang belajar di taman belakang rumah dari majikan ibunya.
"Halo tuan"Sapa anak perempuan tersebut kepada Aaric.
Melihat keterkejutan dan kebingungan anak dari majikan ibunya itu, anak perempuan itu langsung memperkenalkan dirinya kepada anak dari majikan ibunya tersebut.
"Aku adalah anak pembantu baru yang ada disini tuan, nama ku Leona Varo anda bisa memanggil saya Leona"Ucap si anak pembantu baru yang bernama Leona tersebut.
Karna tidak ada balasan dari Aaric, Leona memilih untuk berbasa basi lagi supaya tidak terlalu canggung di antara mereka pikir Leona membuatnya lupa jika dia sedang berbicara dengan siapa dan tidak memikirkan konsekuensinya nanti.
"Anda sedang belajar ya?"Tanya Leona ke Aaric.
"Seperti yang kau lihat"Jawab Aaric ketus.
Jika kalian berfikir bahwa Aaric merupakan seorang yang sombong dan tidak ingin berteman dengan orang bawahan seperti Leona kalian salah. Ia begini karna dari kecil ia selalu di batasi oleh kedua orang tuanya bahkan untuk bermain saja ia susah, kesehariannya selalu di isi dengan belajar, belajar, belajar, dan belajar itulah yang selalu di lakukannya. Hanya karna ia merupakan salah satu pewaris di keluarganya menyebabkan ia harus belajar tentang perbisnisan di usianya yang muda ini.
"Wah sepertinya anda sangat pintar, bahkan di usia anda yang sekarang anda sudah belajar tentang perkantoran"Ucap Leona lagi.
Ya Leona sudah tau jika anak dari majikannya ini lebih tua 2 tahun di banding dirinya karna ketika ia dan ibunya datang kesini banyak pembantu senior yang memberi tahu tentang apa yang ada dirumah ini termasuk identitas anak dari majikan ibunya ini.
"Terpaksa"Balas Aaric pelan namun masih bisa di dengar oleh Leona.
"Ehh kenapa?"Tanya Leona.
Belum sempat Aaric menjawab pertanyaan dari Leona tiba-tiba saja ibunya dari Leona memanggilnya untuk membantu membersihkan salah satu kamar pembantu disini, karna mereka berdua akan tinggal disini. Awalnya Leona dan ibunya tidak ingin tinggal disini karena mereka mempunyai rumah di pinggiran kota sana tetapi karna jarak dari rumahnya menuju tempat kerja ibunya lumayan jauh dengan berat hati mereka meninggalkan rumah peninggalan dari ayahnya Leona untuk tinggal di rumah majikan ibunya.
"Leona ayo bantu ibu membersihkan kamarnya"Panggil ibunya Leona.
"Iya bu aku akan mengemasi buku ku dulu"Balas Leona.
"Ya sudah cepat sedikit oke"Ucap Ibunya.
"Iya bu"Balas Leona.
Leona pun segera mengemasi buku-buku yang ia gunakan untuk belajar tadi, setelah ia selesai mengemasi buku-buku tersebut ia pamit kepada anak dari majikan ibunya.
"Tuan aku akan permisi dulu, jika anda membutuhkan sesuatu cari saja aku ke dapur. Aku ada disini jam 1 siang sepulang aku sekolah"Ucap Leona dan hanya mendapatkan balasan anggukan dari Aaric.
"Kalo gitu aku permisi"Ucap Leona.
°°°
Selepas Leona pergi, Aaric menyelesaikan acara belajar yang sangat membosankan bagianya dan langsung pergi menuju ke kamarnya sekarang masih jam 5 sore ia pikir masih sempat untuk tidur hingga jam makan malam nanti.
Aaric pun memilih tidur dan ia terbangun jam 7 malam untuk makan malam, malam ini ia tidak akan makan sendiri karna kedua orang tuanya sedang berada dirumah. Sejujurmya Aaric sangat senang mendengar kedua orang tuanya berada dirumah tetapi perasaan senang itu sekejap hilang ketika ia mendengar jika ayahnya harus berangkat menuju Prancis dan ibunya harus berangkat ke Indonesia besok, sudah di pastikan Aaric akan merasakan kesepian lagi dirumah ini hanya di temani pembantu dan para bodyguard yang menjaga rumahnya.
"Hai sayang"Sapa ibunya Aaric sambil mencium pipi anaknya itu.
"Hai mom"Sapa balik Aaric malas.
"Hai dadd"Sapa Aaric kepada ayahnya.
"Hai juga sayang, gimana tadi sore kau sudah belajar?"Sapa balik ayahnya dan bertanya kepada Aaric.
"Yaa, aku sudah belajar tadi sore"Jawab Aaric.
"Bagus, teruslah belajar oke"Ucap ayahnya dan hanya mendapatkan anggukan dari Aaric sebagai balasan.
Keadaan hening di meja makan rumah Aaric, semua atensi tertuju kepada makanan yang ada di hadapan mereka hanya ada suara sendok yang menyentuh piring kaca dan pisau untuk memotong steak.
°°°
Hari ini adalah hari yang seperti biasa bagi Aaric, hari yang sangat membosankan, hari yang sangat melelahkan, hari yang sangat menyedihkan. Ia tinggal sendiri lagi dirumah seperti yang ia dengar ketika makan malam kemarin ayahnya harus berangkat ke Prancis dan ibunya akan pemotretan di Indonesia untuk baju musim panas.
Aaric mempunyai teman, tetapi hanya di sekolah ketika di rumah ia tak mempunyai siapa-siapa untuk menjadi tempat curhatannya. Tetapi semua itu berubah semenjak ada pembantu baru yang membawa anaknya untuk tinggal di rumahnya.
Di awal Aaric emang sedikit dingin dengan anak pembantunya satu itu, tetapi ke esokkan harinya ia sudah mulai bisa berbaur dengan anak pembantunya yang satu itu. Leona menjadi temannya ketika dirumah dan Leona juga sering membantunya ketika kesusahan ketika mengerjakan tugas yang di berikan dari sekolah.
Pertemanan mereka pun terjalin dalam waktu satu bulan, ya hanya satu bulan karena setelah itu ayahnya Aaric membuat keputusan untuk memecat ibunya Leona karena ayahnya Aaric mempergoki mereka sering bermain bersama di taman belakang itulah penyebab ayahnya Aaric memecat ibunya Leona. Aaric yang tau itu lantas langsung menghadap ayahnta karna ia tidak ingin teman barunya dirumah pergi hanya karna semenjak itu Aaric jadi jarang belajar tentang perbisnisan tetapi keputusan yang dibuat ayahnya sudah bulat dan Aaric pun kembali seperti Aaric yang biasa dimana ia selalu bersikap dingin dengan orang-orang yang ada dirumahnya.