Di sebelah kanannya telah berdiri pemuda berkulit pucat yang wajahnya tampak tercengang. Bukan hanya satu, tapi ada dua orang dengan ekspresi lebih kurang sama. Karena Eugene juga melihat arah pandang Steven yang merujuk pada Victoria Jang. Gadis itu bahkan persis seperti melihat hantu saja, mulut setengah terbuka berpadu dengan tatapan mata kosong.
"Kalian saling kenal?" Eugene bertanya.
"Kak, dia yang waktu aku ceritakan," jawab Steven menunjuk muka Vicky yang masih syok. "Dia yang muntah di pakaian ku.."
"Heh?!"
Baik Eugene maupun keempat gadis lainnya sama-sama terkejut. Sementara itu wajah Vicky sudah memerah seperti tomat matang. Kalau dalam komik pasti tergambar jelas asap putih di atas kepalanya. Vicky mendidih karena rasa malu luar biasa.
"Yang katamu bertemu di—"
"Kemari kalian berdua!"