"MICHEELLE.. Cepat masuk! Aiden akan segera mati, kita harus cepat mengantarkannya ke ruang jenazah!" teriak Casey dari luar rumah.
Ada keraguan sesaat dalam benak Michelle. Apakah ia akan aman bersama Eugene?
Tatapan mata yang lembut itu seolah membawa kembali pada semua kenangan yang terlewati bersama Eugene. Bagaimana sosok itu melindunginya tanpa pamrih. Eugene selalu merawatnya tanpa kenal lelah, tak peduli respon jutek Michelle.
"Kau duluan saja! Cepat antar Aiden!" jawab Michelle setengah berteriak.
"Hah?! Lalu kau bagaimana?" alis Casey naik sebelah setelah mendengar jawaban Michelle.
"Tak usah pikirkan aku—"
"HOOOEEK!!"
"AKH! SABAR AIDEN! Baiklah aku pergi," Casey mengalikan tatapan ke arah Eugene. "Jika berani macam-macam, awas kau!" ancam Casey yang kemudian menyusul masuk ke dalam mobil.
Tak lama kendaran roda empat berwarna hitam melaju meninggalkan halaman rumah Eugene, menghilang di balik gerbang.