Michelle menerima uluran tangan Eugene tanpa keraguan. Menggenggam erat lalu berdiri. Pohon cemara setinggi dua meter ini penuh dengan berbagai hiasan. Wajahnya terpantul pada bola kaca merah yang tepat berada dihadapan Michelle ketika ia berdiri. Ini semua bukan Mimpi. Kebahagiaan yang ia rasakan, genggaman tangan Eugene, semuanya nyata.
"Nah, coba kau pasang juga," suara Eugene mengintrupsi lamunannya.
Ternyata pemuda itu sudah selesai menggantungkan miniatur merpati di salah satu ranting. Michelle menjatuhkan pandangan pada merpati yang masih ia pegang. Merpati putih yang merentangkan sayapnya, dikelilingi kebebasan. Seperti dirinya saat ini. Tak ada tekanan, semua mengalir seperti air.