Chereads / Kamil untuk Titah / Chapter 4 - 4

Chapter 4 - 4

"Dinda saya bisa jelaskan." kata Kamil yang akan menjelaskan pada mantan istrinya.

"Eh.. Sudah jangan urusin mantan istri kamu lagi bawa anak kamu ke rumah, pulang sekarang." pinta Titah yang masih emosi.

"Tapi.."

"Tidak ada tapi-tapian, cepat."

"Maafkan saya Dinda." kata Kamil yang terus meminta maaf pada mantan istrinya.

"Untuk kamu, jauhkan suami saya mengerti." Titah memperingati Dinda untuk menjauh dari suaminya.

**Di rumah Titah**

"Minggir kamu." Titah menepis tangan Kamil saat Kamil hendak menjelaskannya pada Titah dan juga Kamil memegang tangan Titah.

"Titah, saya bisa jelaskan." kata Kamil yang akan menjelaskannya pada Titah.

"Tidak ada penjelasan mas." tolak Titah.

"Ti, Uti." Rizky memanggil neneknya.

"Iya sayang ada apa ?" tanya ibu Titah.

"Uti dengar gak ?"

"Titah, Kamil." jawab ibu Titah yang mendengar Titah dan Kamil ribut di ruang tengah.

"Istriku, mau kemana ?, Sarapan dulu, istri ku." tanya ayah Titah.

"Permisi kanjeng rama, den mas Rizky." kata Paijo.

"Ada apa lik jo ?"

"Sudah siap belum ?, kalau sudah yuk berangkat ke sekolah."

"Sudah, kakung.."

"Iya cucu ku, ada apa ?"

"Rizky berangkat sekolah ya."

"Iya hati-hati ya."

"Iya kung, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, jo, jo"

"Iya kanjeng rama, ada apa ?, den mas.."

"Iya lik.."

"Tunggu dulu."

"Titah sama Kamil kenapa ?" tanya ayah Titah.

"Bertengkar kanjeng rama." jawab Paijo.

"Oh.." seru ayah Titah.

"Sekarang jelaskan sama saya untuk apa kamu diam-diam menemui mantan istri kamu dan apakah sering menemui mantan istri mu di belakang ku ?" tanya Titah.

"Titah maaf bukan seperti itu, saya.." jawab Kamil yang akan menjelaskannya pada Titah tetapi ternyata mertuanya datang.

"Ada apa ini ?" tanya ibu Titah.

"Ibu tanyakan sendiri pada menantu ibu." jawab Titah dengan marah.

"Duh mami dan papi sedang dalam masalah aku berangkat saja deh tanpa pamit pada mami dan juga papi." kata Rizky yang melihat Titah dan Kamil bertengkar.

"Rizky.." Titah memanggil Rizky.

"Iya mami." jawab Rizky.

"Kamu mau berangkat sekolah ya ?"

"Iya mi." jawab Rizky singkat.

"Ya sudah hati-hati ya, jo kamu jaga anak saya ya."

"Iya den ayu."

"Assalamu'alaikum." Paijo dan Rizky mengucapkan salam.

"Wa'alaikumussalam." jawab semua orang yang ada di ruang tengah.

"Titah." Kamil memanggil Titah.

"Tau ah.." Titah pergi meninggalkan Kamil.

"Kamil.." ibu Titah memanggil Kamil.

"Iya bu." jawab Kamil.

"Saya mau bicara sama kamu, tapi nanti setelah sarapan."

"Baik bu.."

**2 minggu kemudian..**

"Titah lagi ngapain sih kok gak keluar-keluar kamar, sebentar lagi kan mau mulai Sule nya.." kata ibu Titah menunggu anaknya keluar dari kamarnya.

"Kenapa ti ?" tanya Rizky.

"Mami kamu kok gak keluar kamar ya." jawab ibu Titah.

"Sebentar lagi kali ti.."

"Oh gitu ya."

"Iya.." jawab Rizky singkat.

"Rizky kamu sedang apa ?" tanya ayah Titah.

"Sedang belajar kakung, besok ada ulangan kakung." jawab Rizky.

"Oh.." seru ayah Titah.

"Assalamu'alaikum." Kamil memberikan salam pada semua yang ada di ruang tv.

"Wa'alaikumussalam." semua yang ada di ruang tv menjawab salam dari Kamil.

"Siapa ya ?" tanya ibu Titag.

"Papi Kamil, uti.." jawab Rizky.

"Oh.." seru ibu Titah.

Sementara itu Titah yang baru saja selesai membersihkan kamarnya dan juga menunggu suaminya pulang dari kantor.

"Akhirnya selesai juga, pasti mas Kamil senang deh.." kata Titah yang baru selesai membereskan kamarnya.

Kamil yang baru saja pulang dari kantor menanyakan Titah pada Rizky, anaknya, kemudian Kamil segera mengeceknya ke kamar.

"Kamu belajar ya ky, mami mana ?" tanya Kamil.

"Iya papi, gak tau pi dari tadi di kamar gak keluar-keluar." jawab Rizky.

"Mil.." ibu Titah memanggil Kamil.

"Iya bu.", jawab Kamil.

"Ibu takut terjadi apa-apa lebih baik kamu cek ke kamar ya." pinta ibu Titah yang khawatir pada Titah yang dari tadi di kamar dan belum juga keluar dari kamarnya.

"Iya bu, ky, Wulan adik kamu mana ?" tanya Kamil.

"Itu pi.." jawab Rizky yang menunjuk ke arah Wulan.

"Assalamu'alaikum." Wulan memberikan salam pada semua yang ada di ruang tv.

"Wa'alaikumussalam." semua yang ada di ruang tv menjawab salam dari Wulan.

"Tas sekolah baru ya sayang ?" tanya Kamil.

"Iya, mami yang beliin yah, mami baik banget dan Wulan sayang sama mami." jawab Wulan.

"Oh.., ya sudah kalian belajar ya." kata Kamil.

"Siap papi." seru Rizky.

"Siap ayah.." seru Wulan juga.

Kamil ke kamar dan melihat kamarnya sudah rapih dan ternyata Titah yang mempersiapkan semuanya untuk malam pertama mereka yang tertunda.

"Assalamu'alaikum, kamar nya rapih sekali." kata Kamil yang melihat kamarnya sudah rapih dan banyak hiasan bunga di ranjangnya ketika Kamil masuk ke kamarnya.

"Wa'alaikumussalam bagaimana apakah kamu suka ?" tanya Titah memastikan takut suaminya tidak menyukainya.

"Suka." jawab Kamil singkat.

"Saya harap kamu sudah bisa menerima aku sebagai istrimu dan menerima Rizky sebagai anakmu mil." kata Titah penuh harap pada Kamil.

"Baik kasih saya waktu sampai nanti makan malam selesai ya." kata Kamil meminta waktu pada Titah.

"Iya, ya sudah kamu mandi dulu gih handuk dan baju kamu sudah saya siapkan di kamar mandi." kata Titah yang menyuruh suaminya untuk segera mandi dan juga Titah sudah menyiapkan kebutuhan suaminya untuk mandi.

"Terimakasih ya sayang." kata Kamil.

"Sama-sama mas, aku mau ke ruang tv dulu." kata Titah yang akan segera ke ruang tv bertemu dengan ayah, ibu, dan anak-anak nya.

"Iya.." seru Kamil.

"Nih.." Titah memberikan kunci kamar kepada Kamil.

"Kunci kamar, untuk apa ?" tanya Kamil pada Titah yang diberikan kunci kamar pada istrinya.

"Nanti kalau mau keluar kunci pintu nya ini untuk nanti malam saja ya." jawab Titah masih menunggu kunci kamarnya di terima pada suaminya.

"Oh oke.." seru Kamil.

Titah kemudian meminta izin pada Kamil untuk ke ruang TV.

Assalamu'alaikum." Titah memberikan salam pada semua yang ada di ruang tv.

"Wa'alaikumussalam." semua yang ada di ruang tv menjawab salam dari Titah.

"Nduk kamu lama sekali di kamar nya, tumben ?" tanya ibu Titah.

"Ada deh hehe, kalian belajar yang rajin ya biar tambah pintar, oh ya satu lagi Rizky kamu jaga adik kamu di sekolah ya dan kalau adik kamu dalam kesulitan tolong kamu bantu ya." Titah berpesan pada anak-anak nya.

"Siap mami.." seru Rizky dan Wulan.

"Benar apa yang di bilang ibu mu, cucu ku.., oh ya suami mu mana ?" tanya ayah Titah yang mencari keberadaan Kamil.

"Sedang mandi ayah, di kamar.", jawab Titah.

"Oh..", seru ayah Titah.

"Iya, memang nya ada apa ayah ?" tanya Titah.

"Ayah ingin mengajak nya untuk bermain catur, sudah lama ayah tidak bermain catur." jawab ayah Titah.

Kamil yang melihat Titah sedang berkumpul di ruang TV merasa bersalah karena belum bisa menerimanya selama.

" Titah kamu sangat baik, salah jika menolakmu apalagi kamu sudah menjadi istriku sekarang, aku akan menerima kamu sebagai istriku dan aku akan menjalankan kewajiban ku sebagai suami mu. " kata Kamil di dalam hati.

"Itu mas Kamil, sebentar ya bu." kata Titah yang menunjuk ke arah Kamil.

"Mas Kamil kenapa di situ saja, yuk masuk ke dalam, bapak mencari kamu." kata Titah mengajak Kamil bergabung di ruang tv.

"Oh ya bapak mencari ku ?" tanya Kamil.

"Iya.." jawab Titah singkat.

"Baiklah." Kamil melangkah ke ruang tv dengan Titah untuk bergabung bersama dengan keluarga nya.