Pada tahun 2008 Saat pulang sekolah tepatnya di lorong dekat sekolah aku melihat mi sedang bingung tentang arah pulang yang kamu kurang paham tentang itu, aku menghampirimu dan mencoba untuk bertanya dan ingin hati untuk berkenalan

aku: Hai, Kamu mau kemana ?

di yang belum ku tahu namanya menjawab dengan nada yang sedikit bersedih dan takut.

"Aku ingin pulang, tapi bingung ingin pulang lewat mana soalnya aku orang baru disini."

akupun lantas menjawab dan memperkenalkan diriku padanya

" Hemm..kamu orang baru yah..pantas saja aku tak pernah melihat mu sebelumnya. perkenalkan nama aku Shakara Panggil saja saka atau kara"

Dia melihatku ketakuan mungkin berpikiran buruk padaku...dia melihatku semakin dalam dan hati entah mengapa rasanya berdebar entah apa yang turun dan meluluh lantakkan isinya..lantas menjawab dengan suara hampir tidak ku dengar " Namaku sulis artinadiya, panggil saja sulis atau uli" ahh..mendengar suaranya rasaku ingin lebih mengenalnya lebih mendalam dan pada saat itu aku mengetahui namanya adalah sulis...sulis artinadiya, akupun bertanya" rumah mu dekat dengan apa ??" Dia langsung menjawab "rumah ku dekat dengan toko makanan dan minuman ringan atau grosiran" aku menjawab setelah berpikir dan mengingat ingat tempat toko grosiras terdekat " oh toko grosiran yang dekat jalan raya itu ya??" dia langsung menjawab dengan suara yang senang "iya itu, klo mau kesana kita lewat mana ya ?" aku menjawab sambil menunjukkan jalan yang akan di lalunya "jalan ini ikuti sampai ada perempatan lalu belok kanan, terus lalu belok kanan lagi terus dan belok kiri. jadi kuncinya itu kanan-kanan-kiri" dengan nada bercanda..dia sontak menjawab setelah memperhatikan ku memperlihatkan jalan dan kelihatannya dia masih kebingungan "ahh penjelasan mu kurang meyakinkan itu membuatku bingung" aku sontak menjawab "klo begitu mau kalau aku antar ?" dan melanjutkan dengan nada candaan "tetapi kau harus berteman dengan ku untuk hari hari selanjutnya,bisa?" dia menjawab "dasar laki laki.."

aku menjawab "aku hanya bercanda perempuan, tapi tawaran ku tidak bercanda,apakah kau ingin ?" dia menatapku aneh dan merasa tak yakin kepadaku dan berkata "kau tidak akan menggangukukan ?" aku menjawab dengan nada candaan lagi "tentu tidak saya sangat sayang pada ibu juga kamu hehe" kembali aku tawarkan "apakah kau ingin ku antar pulang ? semua teman teman telah pulang" dia kembali menatapku dan langsung berkata "serius yah, ayo aku sudah lapar"

dan akupun berjalan maju untuk menunjukan jalan padanya di perjalanan dia enggan sekali untuk bicara apapun yang aku tanyakan dan berusaha untuk bisa mengobrol dengan nya hanya anggukan dan gelengan yang ku dapat darinya dengan muka datar ketakutan. Dan akhirnya kita sampai di depan toko grosiran dan aku berkata" kita sudah sampai,rumah mu yang mana?" di buru buru menjawab "terima kasih" dan berjalan masuk di rumah tepat di samping kanan toko grosiran. rumah itu terlihat cukup besar dan fikiran ku berkata" klo itu rumahnya dia pasti anak orang kaya, harus berhati hati jika berteman dengannya salah sedikit pasti rame" aku melihatnya sampai masuk rumah setelah masuk akupun berangkat pulang kerumah.