Minggu, 16 Oktober 2016..
Hari itu adalah hari akad nikah sekaligus resepsi pernikahan Ruhul dan Rommy; menjadi orang pertama yang menikah di antara mereka.
Semua anggota Bro-Sis datang untuk memberi selamat, kecuali Indra yang saat itu tidak hadir karena berada di luar kota.
Sister Squad menjadi sibuk hari itu, termasuk Nura yang bahkan tidak sempat memeriksa handphone-nya.
"Dek, jumpa yok!", tulis Adit.
"Minggu kemarin kan kita gak jumpa, minggu sebelumnya juga adek gak bisa", tulisnya lagi.
Nura belum melihat pesan itu. Bukankah itu, wajar. Saat kita bertemu dengan teman-teman lama, untuk sesaat kita menjadi lupa tentang hal lainnya.
Hari itu, untuk pertama kalinya setelah peperangan dingin antar beberapa anggota Bro-Sis, mereka berkumpul kembali.
Hari itu tidak ada kecanggungan antara mereka, banyak cerita sudah mencair. Mereka memahami semua kisah yang pernah terjadi di antara mereka, semua adalah masa lalu.
Saat ini, mereka memiliki kisah masing-masing dan satu per satu berhasil keluar dari lingkaran itu. Mereka telah menemukan pasangan masing-masing.
Berbeda halnya dengan Revan dan Aliyah yang terlihat canggung satu sama lain tanpa pernah membicarakan masalah apa yang terjadi di antara mereka.
🍁🍁🍁
"Nura gak bisa, kan Nura udah bilang semalam kalau kawan Nura pesta hari ini", balas Nura 2 jam kemudian.
"Minggu kemarin juga alasannya sama, gak bisa jumpa karena pergi ke kondangan kawan", tulis Adit.
"Kemarinnya lagi ada arisan keluarga. Banyak banget alasan setiap diajak jumpa", lanjutnya.
"Ya mau gimana Bang, kawan Nura yang nikah, kawan dekat, kan gak mungkin gak pergi. Abang juga gak mau ikut kan kalau diajak", balasnya.
Adit tidak membalas pesannya lagi. Hal itu terjadi selama berhari-hari.
Mereka tidak saling menghubungi, conflicts pertama itu dipenuhi ego dari kedua belah pihak.
Tidak ada yang mau mengalah di antara mereka, mereka sama-sama keras, sama-sama keras kepala dan bersikap egois satu sama lain.
🍁🍁🍁