Kisha kembali membuka matanya, binar yang sebelumnya hilang kini sudah kembali. Dengan tajam dan dingin, Kisha menatap pria di hadapannya datar.
Hilang sudah kepercayaannya pada pria itu, padahal ia sudah menganggapnya sebagai kakak angkat yang baik.
"Kau puas sudah membuat kekacauan ini?" tanya Kisha dengan suara dinginnya.
Ryan tersenyum puas, ia tau jika Kisha pasti merasa bersalah karna sudah membuat pilihan yang mengakibatkan kota ini hancur.
"Semua ini sesuai keinginanmu, kau sendiri yang memutuskan sebelumnya." balas Ryan dengan senyum miringnya.
"Aku menyesal pernah percaya padamu, kau tidak pantas untuk menjadi kakakku." tukas Kisha merasa bodoh.
Kisha menatap ke tempat dimana ledakan terjadi sebelumnya, lalu ia meminta Michel dan juga yang lain untuk mengevakuasi warga.