Kisha kembali duduk di sofa dan memijat pangkal hidungnya yang terasa tidak nyaman, sepertinya ia kelelahan setelah melewati perjalanan panjang dengan pesawat.
Tidak lama setelah itu, Michel pun datang dengan langkah terburu-buru. Dan ketiga pria yang cukup dekat dengannya juga ikut, mereka tampak khawatir pada Kisha.
"Ya ampun nona, nona baik-baik saja kan? Ada yang luka? Katakan nona, apa nona merasa tidak nyaman? Ayolah nona, kenapa nona tiba-tiba menghilang seperti itu? Apa nona tidak tau betapa khawatirnya aku, saat tau nona pergi tanpa memberitahu siapapun?" tuntut Michel langsung tanpa henti.
Kisha menatap Michel dengan wajah malasnya, lalu ia memutar bola matanya dan menghembuskan nafas dengan kasar.
Sedangkan ketiga pria itu memilih diam, mereka juga sebenarnya ingin bertanya. Tapi Michel lebih dulu memborong semua pertanyaan itu, sehingga ketiga pria itu hanya bisa diam sambil menatap Michel dan Kisha.