Kisha melangkah keluar dari rumah sakit dengan tenang, ia merasa jika sebentar lagi tugas utamanya akan selesai. Masalah Rendy adalah penutup dari tugas ini, Kisha merasa lega karna sebentar lagi ia akan bebas dari tugas utama dan ia jadi tidak perlu lagi menemui ketiga pria itu.
Dengan senyum di wajahnya Kisha melangkah menyusuri jalan, sampai akhirnya ia berpapasan dengan seseorang yang menatapnya heran.
"Apa kau salah minun obat?" tukas orang itu dengan aneh.
Senyum di wajah Kisha hilang, kini berganti menjadi wajah malas dan sedikit kesal.
"Kenapa selalu ada kau di mana-mana? Padahal jalan ini begitu luas, tapi selalu saja kau yang ku temui. Benar-benar kesialan yang tidak terduga, ah moodku hancur sudah." keluh Kisha tidak mengerti.
Orang itu mengernyit heran, ia sama sekali tidak mengerti dengan maksud perkataan Kisha yang tidak jelas menurutnya.
"Sepertinya kau butuh periksa ke dokter, karna otakmu sudah mulai sedikit miring." balas orang itu dengan santainya.