Edgar dan Kisha kini sudah berada di tempat yang paling bersejarah untuk pertemuan mereka, yaitu taman kota.
Di taman ini, mereka selalu saja bertemu walau tanpa di rencanakan. Seperti sebuah ikatan yang memang sengaja di buat untuk saling mendekat, namun sayangnya Kisah dan Edgar adalah sisi yang saling bertolak belakang.
"Jadi sebenarnya apa yang ingin kau katakan?" tanya Kisha dengan malas.
Sebenarnya Kisha sedikit merasa kesal karna Edgar tidak juga membuka suaranya, padahal sudah 10 menit yang lalu mereka tiba di taman ini tapi Edgar malah diam dan tidak mengatakan apapun.
"Kalau kau tetap diam seperti ini, lebih baik aku pulang saja." tukas Kisha merasa kesal.
Kisha bangkit dari duduknya, dan akan melangkah untuk pergi. Tapi Edgar lebih dulu membuka suaranya, dan membuat Kisha menghentikan langkahnya.
"Aku merasa seperti ada yang belum selesai dalam masalah pribadi kita, tapi sayangnya aku tidak tau dimana letak kejanggalan itu." gumam Edgar mengutarakan perasaannya.