Edgar mengusap wajahnya kasar, ia butuh ketenangan saat ini. Ia melupakan sejenak masalah-masalah yang mengitari hidupnya, rasanya hanya untuk bernafas saja Edgar merasa begitu sesak.
Hari berganti malam, dan malam berganti lagi menjadi pagi. Mentari cerah menyapa semuanya, cahaya masuk menembus jendela kaca di ruang rawat. Membuat ketiga pria itu harus terpaksa bangun dari tidur lelapnya, dan ikut menyapa mentari pagi yang cerah itu.
mereka terbangun, lalu secara bergantian melangkah masuk ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi. Ingin mereka si langsung mandi, tapi dokter melarang keras hal itu karna bisa membuat luka mereka semakin parah nantinya.
Setelah itu perawat datang mengantarkan makanan untuk sarapan mereka, masing-masing mendapat satu porsi. Edgar pun mendapatkan makanan yang sama, karna ia juga seorang pasien di sini walau tidak di rawat sepenuhnya.