Edgar tampak sedikit tegang mendengar pertanyaan Kisha, di tambah dengan seringai Kisha yang bagaikan alarm bahaya dalam hatinya. Ia mencoba bersikap tenang, walau nyatanya pikiran dan hatinya berkata lain.
"Bukankah kau datang kembali ke kota ini memang untuk balas dendam?" Balas Edgar bertanya.
Kisha terkekeh, ternyata Edgar masih bisa juga menjawab semua permainan katanya. Ia pikir Edgar akan terperangkap dan mati langkah, tapi ternyata di luar dugaan.
"Pikiranmu masih sama saja ternyata, anggap saja begitu jika memang kau ingin." balas Kisha dengan kekehan kecilnya.
Edgar menatap Kisha curiga, ia tau jika ada sesuatu yang wanita itu sembunyikan saat ini.
Suasana kembali hening, tidak ada lagi yang berbicara antara Kisha ataupun Edgar. Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing, dan itu membuat suasana keduanya semakin suram.