Kisha baru saja menyelesaikan pekerjaannya, sejak pulang dari resto Kisha langsung menyibukkan diri untuk menyelesaikan semua pekerjaannya. Ia benar-benar butuh pengalih pikiran saat ini, agar otaknya tidak merespon kembali kejadian yang terjadi beberapa saat lalu di resto itu.
Kisha menghela nafasnya panjang, ia pun bersandar pada kursi kebesarannya. Dan menenangkan dirinya sesaat, setelah bertempur keras dengan tumpukan kertas itu.
Dan di saat itulah, pikirannya kembali melayang pada kejadian beberapa saat lalu yang sangat di hindarinya sejak tadi.
"Kenapa juga aku harus bertemu dengannya disana? Benar-benar kesialan yang memuakkan, dan sangat tidak bagus untuk di ingat." Gumam Kisha kesal.
Kisha bangkit, ia melangkah keluar dari ruangannya. Waktu menunjukkan pukul 4 lebih 30 menit, masih terlalu awal untuk pulang. Tapi dari pada pikirannya terus mengacau, Kisha memilih untuk pulang saja.