Edgar menatap Alexa tajam, ia benar-benar tidak mengerti jalan pikiran wanita satu itu.
"Bagaimana bisa kau bertingkah seyakin itu, apa kau lupa jika aku ini seorang pembunuh keji?" Tuntut Edgar pada Alexa.
"Aku pasti bisa, karna aku tau kelemahan utama kalian. Dan aku yakin, kau dan teman-temanmu itu sangat mudah untuk di taklukkan. Kalian itu cukup dewasa, tapi bagiku kalian hanya sekumpulan pria polos yang bodoh tentang hal itu." Balas Alexa penuh keyakinan.
"apa yang kau katakan? apa maksud perkataanmu?" tukas Edgar tidak terima.
Tanpa mereka sadari jika hari sudah mulai gelap, namun tidak ada niatan dalam diri mereka untuk melangkahkan kaki sedikitpun dari tempat itu untuk kembali ke rumah masing-masing.
Bahkan perdebatan mereka pun masih berlangsung dengan alot, keduanya saling melempar pertanyaan dan menjawabnya dengan tajam dan dingin.
Alexa tersenyum, lalu ia mendekati Edgar dan mengarahkan telunjuknya pada dada Edgar.