Alex melangkah meninggalkan rumah sakit setelah memberikan persetujuannya untuk pengangkatan janin yang saat ini masih berada di dalam perut Kisha.
Amarah Alex tidak bisa lagi terbendung, baik perasaannya maupun hatinya. Keduanya terbakar amarah, anaknya tiada karna keegoisan bajingan itu. Bahkan Kisha terluka dan trauma karna paksaan dia, Alex benar-benar habis kesabaran menghadapi bajingan seperti Rend.
Alex mengumpulkan sebagian anak buahnya untuk menyerang Rend, ia benar-benar marah dan murka saat ini. Kematian anaknya adalah tanda jika akan ada pertarungan hidup dan mati, antara dirinya dengan Rend.
Di sisi lain Rend merenung, ia sudah berpakaian lengkap saat ini. Entah kenapa perkataan Alex seakan terus terngiang di dalam pikirannya, ada rasa bersalah saat Rend mengingat tangisan Kisha.
"Kenapa aku jadi merasa bersalah seperti ini?" Tanya Rend pada dirinya sendiri.