Waktu menunjukkan pukul 5 pagi, Kisha terbangun dari alam bawah sadarnya. Ia melirik ke sekitar, ini bukan kamarnya. Kenapa dia berada disini?
Seketika kilasan-kilasan semalam menghantam otaknya, Kisha kembali terpaku saat mengingat semuanya. Air matanya jatuh dan Kisha lagi-lagi menangis, entah ke berapa kalinya ia menangis di malam ini.
Bahkan matanya pun membesar dan sembab, akibat air mata yang terus keluar tanpa bisa di hentikan. Seirama dengan hatinya yang hancur, dan teriris pedih melihat teman setia satu-satunya telah meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka, nampaklah Kiano datang dengan wajah murungnya. Ia bahkan tidak menyadari jika Kisha sudah sadar, pada kesempatan itu Kisha segera menghapus air matanya dan bersikap seolah ia sudah baik-baik saja.
"Sejak kapan kamu sadar?" Tanya Kiano saat sudah duduk di samping ranjang Kisha.
"Baru saja" jawab Kisha dengan suara serak karna habis menangis.
