Kisha merasa kantuknya sudah hilang, namun saat terbangun ia merasa aneh saat kepalanya merasa berada di tempat yang nyaman. Kisha akan membuka matanya, namun ia urungkan kembali saat Michael mengeluarkan gumaman kecilnya.
Walau pun suara Michael minim, tapi karna Kisha berada di dekatnya ia bisa mendengar jelas gumaman Michael itu. Kisha merasa terharu mendengar ucapan Michael, ia merasa istimewa dengan perkataan yang jujur itu.
Nyatanya memang benar, kedua hati yang beku itu kian mencair perlahan. Perasaan asing mulai memaksa masuk ke dalam hati mereka, Michael dan Kisha tentu saja sama-sama menyadari perasaan itu. Dan mereka membiarkannya, bahkan menyukainya hingga perasaan itu tumbuh perlahan di antara mereka.
'terima kasih, aku senang mendengarnya. Dan jujur saja, entah kenapa aku merasakan hal lain padamu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Aku tidak tau, tapi jujur saja. Rasa ini, aku menyukainya.' batin Kisha menjawab.
.
.
.
.
.