"apa maksudmu? Tadi kau bilang dia yang di tugaskan membunuh papa, tapi baru saja kau mengatakan hal yang sebaliknya. Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?!" tukas Kiano emosi pada Kisha yang seakan mempermainkannya.
Kisha menatap Kiano sedih, lalu ia meminta Kiano untuk kembali tenang.
"duduklah dulu kak, aku akan menceritakan semuanya. Kalau kau emosi seperti ini, bagaimana masalah ini akan selesai?" balas Kisha dengan tatapan lelahnya.
Kiano merasa hatinya tercubit saat menatap mata Kisha yang sedih dan kemudian kosong, tidak seharusnya ia memarahi adik tercintanya itu. Nyatanya Kisha pasti merasakan luka yang sama dengannya, namun Kisha pasti memendamnya sendiri dalam hati. Kiano merasa bersalah karna telah berlaku kasar pada Kisha, ia kini merasa menyesal telah membentak adiknya itu.
"maafkan kakak, kakak sudah terbawa emosi." ucap Kiano penuh sesal, lalu ia kembali duduk di tempat sebelumnya.
