rupanya alex membawa ku kerumah nya, atau bisa di bilang salah satu rumah nya.
"rena, kamar kita ada di lantai 2 sebelah kanan" kata alex. aku pun mengangguk dan berniat mengambil barang-barang ku namun, barang-barang tersebut sudah di bawa oleh para pelayan.
ketika aku naik ke lantai 2. aku melihat sekitar rumah serta perabotan nya. "apa ini penjara baru yang kau persiap kan untuk ku tuhan?" kata ku di dalam hati.
ketika memasuki kamar. aku melihat sebuah sprimbed besar nan megah layak nya sprimbed sultan kerajaan. aku pun melihat-lihat tempat itu dan mulai meletakkan beberapa barang ku yang sedikit di tempat yang bisa aku letak kan. kemudian karena hari sudah menjelang malam aku pun pergi mandi. walaupun di kamar mandi tersebut ada bathtub, aku hanya membutuhkan shower untuk mandi. walau pun aku miskin, aku mengetahui cara-cara pemakaian barang-barang tersebut dari tempat ku dulu bekerja.
ketika aku selesai mandi, dan dalam balutan handuk mandi, aku melihat alex tengah menganti baju nya di dalam kamar.
"apa kau siap mandi? " tanya alex pada ku. aku hanya mengangguk kan kepala ku saja.
"apa kau tidak bisa menjawab setiap pertanyaan ku dengan suara? apa kau bisu?" tanya alex kembali pada ku, dengan nada kesal.
"a...aku... tidak bisu" jawab ku gugup.
tiba-tiba alex mendekat, dan aku mundur selangkah. namun alex maju lagi selangkah. hingga akhir nya punggungku terhalang dinding. kemudian ketika aku mau lari kesamping tiba-tiba tangan alex sudah mengurung ku, kiri dan kanan.
"jawab aku dengan suara, aku tidak mau melihat anggukan atau pun gelengan mu. mengerti?" kata alex dengan nada tegas.
"ba...ik" kata ku.
"bagus, apa kau habis mandi?" kata alex lagi.
"i...ya"
" kenapa kau gugup? apa yang kau pikirkan?"
" a...ku... tidak pernah bicara banyak kepada siapa pun. aku tidak pernah sedekat ini dengan siapa pun. itu yang membuat ku gugup" kata ku terbata-bata dan tiba-tiba ada rasa sesak di dada ku.
"kau kenapa?" tanya alex
"a...ku tidak tau... tiba-tiba, semuanya sesak." kata ku kemudian aku pun jatuh ke lantai. namun alex masih memegang pundak ku agar tidak jatuh pingsan.
" tomi..tomi..." teriak alex.
"ya tuan" kata tomi dengan berlari masuk ke kamar.
" ada apa tuan?" tanya tomi.
"segera panggil dokter tom ke sini, segera" kata alex dengan panik nya. sambil menganggak rena yang saat ini akhir nya jatuh pingsan karena sesak di dadanya yang tiba-tiba membuat dia tidak bisa bernafas.