Prolog
saya akan memperkenalkan dahulu para pemeran utama di ceritaku kali ini :
Pemeran perempuan : seorang gadis cantik bernama Dian Permata Cakra panggilan sehari-hari memei. Pada saat dijodohkan dia baru menyelesaikan sarjana kedokterannya dan baru berusia 21 tahun. Dia mempunyai seorang kakak laki-laki tapi saat mereka masih kecil rumah mereka mengalami kebakaran, dan saat kakaknya itu menolong memei keluar dari kobaran api, dia sendiri mengalami luka bakar yang parah sehingga tak dapat diselamatkan. kakaknya itu meninggal dunia pada saat masih berusia sangat muda.
Pemeran Pria : Mark Pramatya seorang pemuda yang cerdas, pekerja keras dan tampan. Pada saat dijodohkan dia adalah seorang Karyawan sebuah perusahaan konstruksi yang sangat terkenal di luar negeri, dan saat itu dia baru berusia 25 tahun. Dia mempunyai seorang kakak laki-laki yang terpaut usia dengannya sekitar 6 tahun. Perjodohan itu sebenarnya adalah untuk kakak laki-lakinya mark, tapi karena perbedaan usia yang terlalu jauh dengan memei, menyebabkan mark yang menggantikan kakaknya menikahi memei. Sebelum perjodohan dan pernikahan ini Mark mempunyai seorang pacar, temannya sewaktu kuliah, gadis yang cantik tapi dia sangat menyukai warna-warna gelap seperti hitam dan suka bergaya gaya gotik. gadis itu Bernama Lisa.
Perjodohan dan pernikahan itu terjadi pada tahun 2010 dengan melihat peruntungan tanggal pernikahan yaitu tanggal 10 bulan Oktober tahun 2010 maka pernikahan mark dan memei tetap dilaksanakan secara megah walaupun mereka belum pernah sekalipun bertemu, yang dikarenakan Mark hanya menggantikan kakaknya menikahi memei, juga mark sejak kecil telah belajar, kuliah dan kerja diluar negeri. Perkenalan mereka bisa dibilang terlalu singkat dan mereka belum terlalu mengenal satu sama lain. Tapi walaupun demikian pernikahan itu tetap dilangsungkan karena itu merupakan permintaan kakek Memei sebelum beliau meninggal dunia dan setujui oleh orang tua memei juga memei sendiri. Pihak Mark juga menyetujui karena dahulu saat kakek mark masih hidup beliau selalu mengingatkan orang tua Mark untuk menjodohkan cucu nya dengan cucu sahabatnya.
Dan disinilah mulai cerita kita.
TAHUN 2010
Hari itu suasana dirumah calon pengantin perempuan begitu bahagia. Hanya wajah ayah dan ibu pengantin yang terlihat agak murung, mungkin kerena mereka akan melepaskan anak mereka satu-satunya menuju perkawinan.
"mei.. kalau kamu berubah pikiran, beritahu mama ya sayang.. mama nggak
akan memarahimu kalau kamu belum mau menikah, mama mengerti usia kamu masih
muda untuk menikah, jadi kalau kamu belum siap untuk menikah, beritahu
mama nanti mama bilang pada papa, kakekmu juga pasti akan mengerti didunia sana." kata mamanya memei lembut sambil dia mengelus pipi putrinya tercinta. Sebenarnya dia masih belum rela anaknya menikah dalam usia 21 tahun, tapi semua ini karena perjanjian kakeknya Memei dengan kakeknya Mark, persahabatan mereka yang sangat dekat membuat mereka ingin menjadi satu keluarga dengan menjodohkan anak mereka, tapi karena anak mereka dua-duanya laki-laki perjodohan itu tak bisa dilakukan, dan niat mereka akhirnya terlaksana pada cucu mereka. Karena perjodohan itu adalah amanat kakeknya pada ayahnya memei juga pada memei sendiri sebelum beliau meninggal dunia, dia meminta dengan penuh harap kepada memei cucunya agar mau menikah dengan cucu sahabatnya, dan karena memei sangat mencintai kakeknya dia dengan senang hati menyetujuinya. selain itu juga pada kenyataannya Memei memang telah jatuh cinta pada Mark, mereka walaupun belum pernah bertemu, tapi mereka telah beberapa kali berbicara ditelpon ataupun saling mengirim pesan dan mereka menemukan kecocokan dan saling menyukai. Terkadang mereka ngobrol dan bicara panjang lebar ditelpon, suara mark, lelucon Mark, cara berpikir Mark dan juga kerendah hatian mark membuat Memei jatuh cinta.
"tak apa-apa ma..memei memang menginginkan pernikahan ini.." kata memei lembut, dia tersenyum memandangi mamanya. Pakaian dan makeup pengantinnya sangat indah dan cocok sekali dengan usia mudanya. Senyum bahagia tak pernah hilang dari wajah memei.
"mei.. tapi kamu kan belum terlalu mengenal Mark calon suamimu itu.. mama kewatir sayang.." mamanya ingin meyakinkan anaknya dan juga dirinya sendiri.
"beneran ma..memei tak keberatan dengan pernikahan ini, memei telah jatuh cinta pada kak Mark.." Memei tersenyum malu-malu pada mamanya, mendengar perkataan memei dan juga melihat senyum memei, mamanya jadi percaya dan yakin dengan perjodohan dan pernikahan ini.