Ametsa yang mendengar hal tersebut langsung menganggukkan kepalanya sehingga kini gadis itu yang mengetahuinya pun menghela nafas seketika.
"Baiklah, aku akan kembali bekerja saja."
"Bagus."
Jilly tersenyum melihat Ametsa yang sudah kembali tersenyum seperti biasanya sehingga membuat laki-lak tersebut yang mengetahuinya pun menghela nafas sejenak sebelum akhirnya menggelengkan kepala seketika.
"Aku sudah pernah berkata bahwa Shana tidak akan mungkin seperti itu, jadi kau tenang saja, ya. Jangan pikirkan apapun selain pekerjaanmu."
"Iya, baiklah Kak Jilly."
"Aku tidak bisa berbicara apapun lagi selain ini, Ametsa. Jadi ku harap kau tak memikirkan hal lain lagi yang membuatmu merasa tak nyaman," jeda Jilly sembari tersenyum lalu kembali berbicara di dalam hati. "Karena bagaimanapun juga Daniel dan keluarganya sudah menitipkanmu kepadaku."