Sesampainya di Cafe, gadis itu masih saja diam sehingga membuat Jilly yang melihatnya pun langsung mengerutkan keningnya dengan kedua alis yang terangkat. Laki-laki itu berdeham sejenak sebelum akhirnya berkata, "Ada apa denganmu, Ametsa?"
"Aku merasa bersalah padanya," ujar gadis itu dengan pandangan kosong. "Apakah aku harus menarik perkataanku lagi?"
Jilly yang mendengar itu langsung menaikan kedua alisnya setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh seseorang yang berada di sampingnya tersebut.
"Siapa yang kau maksud?" tanyanya dengan kening yang berkerut. Jilly seakan sedang memikirkan seseorang yang dikatakan oleh Ametsa hingga akhirnya laki-laki itu pun mengetahuinya dan berkata, "Oh, apa maksudmu, Yerazel?"
"Siapa lagi jika bukan dia?"
"Mungkin bisa saja Daniel?" ujar Jilly sembari mengedikkan bahunya serta kedua alis yang terangkat sehingga kini laki-laki itu yang mengetahuinya pun langsung menghela nafas seketika.