Laki-laki itu terkejut ketika melihat seseorang yang masih berada di depan pintu Cafe dengan kedua kaki yang ditekuk serta kepala yang menunduk membuatnya yang mengetahui hal tersebut langsung menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya itu.
"Kenapa dia masih di sini?" gumam Jilly. Laki-laki itu langsung memijit pangkal hidungnya setelah melihatnya membuatnya benar-benar merasa pusing.
Dibawah guyuran hujan seorang gadis masih berdiam diri di sana seperti sedang kedinginan, tetapi tidak tahu kenapa Jilly merasa ragu saat ini. Ia tidak tahu harus bagaimana, menghampirinya atau tidak.
"Sekarang, apa yang harus ku lakukan?" gumam Jilly sembari menatap seseorang yang berada di depan sana. "Cepat katakan padaku."
Sementara itu di luar sana gadis itu masih menunggu Jilly dengan kedinginan. Ia menangis, tetapi dirinya tidak boleh lemah seperti ini hanya karena laki-laki itu yang pergi mengabaikannya.
"Jilly, maafkan aku."