Seorang pria saat ini sedang berada di ruangan kerjanya, ia memijit pangkal hidungnya sejenak sebelum akhirnya dirinya berdiri dari duduknya untuk berjalan keluar ruangan.
Ketika baru saja keluar, tiba-tiba saja seorang wanita datang sehingga membuatnya yang mengetahui hal tersebut langsung menghela nafas.
"Ada apa?" tanya pria itu kepada seseorang yang berada di hadapannya.
"Mereka kembali lagi, apa yang harus kita lakukan?" ujar wanita tersebut dengan khawatir.
Mendengar itu membuat pria tersebut langsung menghela nafas, kedua tangannya mengepal ketika mengingat bahwa harapan mereka satu-satunya tidak pernah mau membantunya.
"Ini semua karena anak itu, andai saja Jilly mau menuruti keinginanku untuk menikah dengan putri mereka, mungkin semuanya tidak akan serumit ini!"
Pria tersebut kembali menghela nafas lalu memandang seseorang yang berada di hadapannya saat ini dengan helaan nafas beratnya tersebut.