Hingga akhirnya sebuah dering ponsel milik Jilly terdengar membuat pria itu langsung mengeluarkannya dari dalam saku celana dan melihatnya.
Sebuah senyum pun terpatri di wajah milik pria itu, lalu mendongakkan kepala dan berkata, "Sebentar, ya, aku akan menerima teleponku lebih dulu."
Ametsa pun menganggukkan kepala mempersilakan pria itu untuk melakukannya.
"Hay, Sayang. Ada apa?" tanyanya.
"Dad, Zayn ingin bertemu denganmu, dia merasa bosan bermain sendirian."
Jilly yang mendengarnya pun langsung terkekeh, sedangkan Ametsa yang mengetahui hal tersebut langsung membelalakkan kedua matanya.
"Salahkan dirimu sendiri, kenapa tak ingin ikut bersamaku ke Cafe, hah?"
"Karena kupikir kau di sana bukan untuk bersantai saja, tetapi melakukan pekerjaan. Maka dari itu, aku tidak mau mengganggumu, Sayang."
"Ya sudah, jika kau ingin datang ke sini, aku akan menjemputmu sekarang."
"Tidak perlu, Sayang. Aku tidak apa-apa," ujarnya.