"Ametsa, jangan berpaling dariku. Apa kau tidak tahu betapa aku sangat ---" Yerazel merasa ada sesuatu yang tidak beres di sini, pria itu memejamkan kedua matanya membuat Ametsa langsung mengambil kesempatan untuk segera pergi dari sana. "AMETSA!"
Taksi yang dipesannya sudah datang dan ia segera masuk ke dalam sana, dirinya merasa takut karena melihat sesuatu yang tidak biasa pada diri Yerazel.
"K-kenapa rasanya aku melihat orang lain dan bukan Yerazel?" gumamnya yang kini langsung menutup wajahnya menggunakan kedua tangan. "Aku harap dia tidak menemuiku di rumah."
Nafas Ametsa tersengal-senga karena gadis itu yang terburu-buru berlari dari hadapan Yerazel. Ketika mengingat bagaimana tadi cara pria itu memandangnya membuatnya langsung menghela nafas.
"Seharusnya aku ingat, bahwa dia bukanlah manusia. Aku tidak pernah memikirkan tentang hal ini sebelumnya," lanjutnya lagi dalam hati.