Kedua mata Ametsa perlahan mulai terbuka setelah merasakan sesuatu yang wangi masuk ke indera penciumannya.
Hingga akhirnya gadis itu pun melihat seseorang yang berdiri di sampingnya sedang memerhatikannya.
"Yerazel, apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanyanya dengan kedua alis yang terangkat.
Pria itu tersenyum menatap kearahnya dengan sebuah sendok yang berada dalam genggamannya.
"Aku sedang duduk, memangnya kenapa?" ujar Yerazel.
Kening Ametsa berkerut setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh suaminya itu.
"Bukankah harusnya kau bekerja?" tanyanya.
"Tidak, hari ini aku akan di rumah saja."
"Kenapa? Apa kau punya masalah dengan pekerjaanmu? Katakan saja, supaya aku bisa membantumu."
Mendengar itu membuat Yerazel tersenyum begitu manis, kemudian pria itu mulai menyuapi Ametsa dengan semangkuk sup.
"Ayo," ujarnya. Sedangkan Ametsa yang melihatnya pun mengerutkan keningnya.