Pagi yang cerah ini seorang pemilik Cafe melihat tidak ada tanda-tanda kehadiran dari dua karyawannya tersebut yang membuat laki-laki itu menggelengkan kepala. Kemudian Jilly pun memutuskan untuk menghubunginya sehingga kini panggilan pun sudah tersambung.
"Selamat Pagi, Bos!"
Suaranya yang begitu bersemangat membuat Jilly sedikit terheran dengan sikap dari saudaranya itu.
"Kau tahu sekarang pukul berapa, kan?" tanyanya dengan wajah datar.
"Hm, saat ini sudah pukul 07.00 pagi, Bos. Ada apa?"
Jilly yang mendengarnya pun langsung menghela nafas sebelum akhirnya memijit pangkal hidungnya sejenak dan kembali berbicara.
"Jika kau tahu itu, lalu kenapa kau belum datang?! Aku bisa rugi jika kau terus saja bersikap seenaknya seperti ini!"
"Oh, ya?" ujar Daniel dengan satu alis yang terangkat. "Menurutmu, jika Ametsa tetap bekerja di Cafe, apa kau akan tetap rugi?"