Menyadari bahwa seorang gadis di hadapannya memerhatikannya membuat Jilly langsung berjalan mendekati Ametsa sembari tersenyum.
"Oh, tidak, bukan apa-apa," jawab Jilly. "Ayo, bukalah matamu."
Kedua alis Ametsa langsung terangkat setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh seseorang yang berada di hadapannya saat ini sebelum akhirnya Jilly pun kembali tersadar.
"Maksudku, mulutmu, ya mulutmu," lanjutnya lagi menahan malu.
Tidak ada yang bisa menggantikan kelucuan seorang Jilly yang berhasil membuat Ametsa tertawa sehingga membuat gadis tersebut saat ini selalu tersenyum menatap laki-laki di hadapannya.
"Kenapa kau selalu menghindari tatapanku, Kak Jilly?"
"Hah? Tidak, aku hanya sedikit malu saja."
Ametsa yang mendengarnya pun langsung terkekeh sembari mengunyah makanan yang baru saja disuapi oleh seseorang yang berada di hadapannya tersebut.
"Kenapa begitu?" tanyanya dengan satu alis yang terangkat. "Apa ini karena kau baru saja salah berbicara?"