"Sudahlah, sebaiknya kau segera datang kemari atau aku tidak akan pernah memaafkanmu lagi."
Jilly langsung tercengang setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh seseorang yang berada di seberang sana sehingga membuatnya yang mengetahui hal tersebut langsung menghela nafas seketika.
"Aku ---" Belum sempat laki-laki itu melanjutkan perkataannya tersebut, tiba-tiba saja panggilannya telah terputus sehingga membuatnya yang mengetahui hal itu langsung menghela nafas seketika. "Hah, sialan. Dia membuatku benar-benar kesal."
Seketika ia kembali teringat dengan yang dikatakan oleh saudara sepupunya tersebut sehingga dirinya kini yang mengetahui hal itu langsung mengerutkan keningnya.
"Apa yang sedang dia katakan, ya?" gumamnya dengan satu tangan yang menggaruk pelipisnya tersebut. "Apa terjadi sesuatu kepada Ametsa?"
Jilly menghela nafas sejenak sebelum akhirnya laki-laki itu mencoba untuk menghubungi seseorang untuk menanyakannya.
