Devan memandang kearah Seina. Devan sendiri sudah mengalungkan sebuah handuk di lehernya bersiap untuk mandi juga. Keduanya hanya terdiam saat berhadapan keduanya sama-sama bingung dan canggung harus bicara apa dan bersikap seperti apa.
Seina berniat tidur karena sudah sangat lelah. Tapi ia perlu bicara dengan Devan terkait dimana Devan akan tidur malam ini. Mereka harus membuat kesepakatan. Sambil menunggu Devan selesai mandi Seina tertarik dengan tumpukan kado di depan matanya.
Seina mulai membuka salah satu dari kotak tersebut. Pertama Seina membuka sebuah kado berukuran kecil dari Bunda Helena, yaitu salah satu juri saat dirinya menjadi finalis musik idol dan tentunya sahabat Devan juga.