Devan berdiri dan mengambil handuk baru yang telah di siapa sebelumnya. Ia menuju kamar mandi dan berniat mandi karena badannya terasa lengket memakai pakaian pengantin sejak tadi pagi. "Kau sebaiknya juga mandi dan ganti bajumu." ucap Devan yang juga melemparkan handuk putih kearah Seina. Ia tau jika pasti seina merasa tak nyaman dengan kebaya yang membungkus tubuhnya.
Seina tak mengerti kenapa Devan memberikannya Handuk disaat ia juga akan mandi. "Apakah kau ingin kita mandi bersama?" tanya Seina dengan polosnya.
"Apa? Mandi bersama? Hahaha.." Devan justru malah tertawa terbahak. "Memangnya kau mau?"
"Kalau begitu kenapa memintaku mandi dan memberiku handuk? Bukankah kamar mandi di kamar ini hanya ada satu?"
"Aku memang menyuruhmu mandi tapi nanti saat aku juga sudah selesai mandi." Devan masih saja tertawa karena kepolosan Seina. Sementara Seina justru memerah karena malu dengan pikiran kotornya sendiri.
