"Kenapa harus dia?"
"Tapi bukankah memang seharus dia yang menjadi wali dalam pernikahanku? Bukankah seharusnya dia yang menikahkan aku dengan mas Devan. Tapi disini om Adiguna hanya sebagai saksi saja. karena dia adalah ayah kandungku dan itu memang sudah tugasnya."
"Karena bagi ibuk ayah kamu itu sudah mati." ucap Santi dengan nada setengah berteriak.
"Itu kan bagi ibuk. Tapi kenyataannya dia masih hidup dan bahkan masih sehat. Lalu kenapa tidak boleh? Kenapa masalah sepele ini ibuk jadi marah? Apa perlu aku membatalkan pernikahanku hanya karena ibu tak suka om adiguna menjadi Saksi nikahnya?" Santi terdiam. Ia menyibak rambutnya kebelakang merasa pusing dengan permasalahan ini. Memang kesannya sepele namun entah kenapa hatinya tak bisa menerima hal ini.
"Tidak. Pernikahan harus tetap di lakukan. Segala persiapan sudah jadi mana bisa kau bicara kalau kau ingin membatalkannya?"