Devan begitu panik. Ia memacu mobilnya secepat mungkin. Kali ini ia benar-benar takut akan terjadi hal buruk kepada neneknya itu. Pasalnya wanita tua itu baru saja mengatakan pesan terakhirnya tentang pembagian harta kepemilikannya.
"Oma. Bertahanlah oma..!" gumam Devan sambil memacu mobilnya.
Setiba di rumah sakit ia langsung membawa neneknya itu ke ruangan icu. Ia menunggu di luar dengan sangat cemas. Ia bahkan berjalan mondar mandir ke sana kemari memikirkan tentang omanya yang terbaring lemah tak berdaya.
Tanpa di duga ia berpapasan dengan Seina dan juga ilham. Seina sendiri baru saja melihat bayinya yang masih di inkubator.
"Mas Devan. Kok ada disini?" tanya Seina yang tak menyangka jika ia akan bertemu dengan suaminya di rumah sakit.
"Oma anfal lagi." jawab Devan.
"Apaa??" baik Seina maupun Ilham sama-sama terkejut mendengarnya. Padahal pagi tadi Seina dan ilham masih melihat oma Laura baik-baik saja.