Hari ini Ilham dan Vivi sedang makan siang bersama. Keduanya kini semakin hari semakin akrab saja. Ilham sendiri memang memiliki perasaan kepada perempuan itu namun ia masih belum bisa untuk menyatakan perasaannya kepada Vivi.
Ilham selum siap jika ia akan di tolak oleh Vivi karena ia sudah terlanjur nyaman berada di dalam zona pertemanan seperti itu.
Keduanya masih belum bisa move on dari apa yang terjadi kemarin. Keduanya masih membahas tentang konser yang terselenggara dengan meriah dan juga dengan lancar. Di tambah lagi dengan lahirnya seorang bayi kecil yang tanpa di prediksi sebelumnya akan lahir lebih awal dari semestinya.
"Ah sayang sekali Seina tak mau mendengarkan usulanku tentang nama bayinya." keluh Ilham kepada Vivi.
"Ham. Sebenarnya usulan nama yang kau berikan itu tidak jelek. Hanya saja. Tidak bagus juga. Hehehe." sindir Vivi yang tertawa sambil menutup mulutnya dengan geli.
"Terus yang bagus yang bagaimana?"