Setelah kondisi Seina mulai membaik pasca persalinan ia ingin sekali menemui putrinya. Ia juga ingin memberikan asi yang sudah mulai keluar dari payudaranya. Suster mengizinkannya hanya saja untuk pemberian asi di sarankan agar Seina memompa asi-nya terlebih dahulu.
Devan mendorong Seina dengan kursi roda untuk menuju ke ruangan bayi. Seina melihat dari luar kota kaca tersebut perlahan ia mulai memasukkan tangannya untuk menyentuh bayinya yang masih sangat mungil berat badannya masih 2,2 kg karna memang usia kandungan seina yang belum mencapai 9 bulan.
"Gak nyangka banget ya mas hari ini bayi kita sudah ada di dunia ini."
"Itu karena kau yang kelelahan. Seharusnya aku tak membiarkan mu sampai kelelahan seperti ini. Dan aku juga tau akhir-akhir ini kau cukup stres dengan permasalahan keluarga yang terjadi. Maafkan aku!"