Wanita tua itu tiba-tiba sama merasakan sakit di dadanya. Udara yang ia hidup bahkan juga terasa sesak. Dadanya mulai terasa sangat sakit.
"Oma? Oma tenanglah oma. Oma..?" teriak zdevan dan juga Seina.
Seina memegangi tubuh wanita tua itu sambil mengusap-usap punggungnya. Seina takut jika oma akan kambuh lagi setelah ini.
Namun nyatanya Wanita itu semakin merasa kesakitan. Dada nya terasa sangat sakit, ia memeganginya dan mencoba memijitnya. Namun apa yang ia lakukan dan apa yang ia upayakan agar bisa tetap tenang adalah sia-sia. Nyatanya kini perlahan kesadarannya mulai melemah dan perlahan oma laura pingsan seiring dengan rasa sakit yang semakin mendera di dalam dadanya.
Memang begitu sulit menerima kenyataan jika perempuan yang ia anggap baik ternyata tak sebaik yang ia pikirkan selama ini. Dan hubungan yang sebelumnya ia kira baik-baik saja antara putra nya dan menantunya ternyata juga tak sebaik yang ia bayangkan.