"Saya sudah mencari tau tentang berita ini pak Devan. Dan saya juga sudah memastikan jika memang berita ini benar adanya."
"Tapi bagaimana mungkin?"
"Kalau masalah itu saya sendiri juga tidak tau pak."
Seketika Devan langsung menutup panggilan telepon yulia secara sepihak. Ia merasa marah dengan apa yang terjadi.
"Ada apa mas? Kenapa kok kayaknya mas Devan marah. Apakah ada masalah lagi di perusahaan?" tanya Seina yabg merasa penasaran.
Devan tak menjawab seina, ia justru menatap Raka dengan tatapan sendu yang sulit di artikan seolah Devan memandang iba ke arah Raka.
"Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu? Ada masalah apa?" tanya Raka yang merasa tak suka dengan cara Devan menatap dirinya.
"Rani, emm.. Dia juga telah menjual 20% saham yang om miliki kepada pak Tony." ucap Devan.
"Hahaha.. Ngomong apa kau ini? Mana mungkin. Memangnya Rani tau apa masalah saham?" ujar Raka yang mencoba menyangkal apa yang ia ketahui.